REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam era kecerdasan artifisial (AI) yang semakin berkembang, Ketua Steering Committee Indocomtech, Prof Dr Marsudi Wahyu Kusworo, memperingatkan hingga 30 juta pekerjaan di Indonesia diperkirakan akan tergantikan oleh mesin pada tahun 2030. Namun, di balik tantangan ini, ada peluang munculnya 60 juta pekerjaan baru.
"Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita semua," ungkapnya dalam keterangan yang diterima Jumat (1/11/2024).
Untuk mengisi peluang tersebut, pada Rabu (30/12/2024) Indocomtech 2024 resmi dibuka dengan mengangkat tema pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM). Pameran yang berlangsung hingga Ahad (3/11/2024), menampilkan 174 booth dari 121 perusahaan teknologi, mencakup kategori Gadget, Consumer Electronics, Gaming Gear, dan banyak lagi.
Marsudi menekankan, kewirausahaan adalah sektor yang tidak dapat digantikan oleh AI. "Kewirausahaan membutuhkan kreativitas yang tinggi, yang tak mudah tergantikan oleh robot," tegasnya.
Ketua Umum Yayasan Apkomindo Indonesia, Hidayat Tjokrodjojo juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi oleh generasi milenial dan Gen Z. "Indocomtech 2024 harus menjadi bagian dari solusi untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi bagi kesejahteraan Indonesia," jelasnya.
Data terbaru menunjukkan Indonesia memiliki 212 juta pengguna internet, dan proyeksi AI dapat menyumbang 12 persen peningkatan PDB nasional pada 2030. Dengan potensi ini, wirausaha diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Indocomtech 2024 menyediakan berbagai program menarik, termasuk kompetisi robotik dan promo spesial, sebagai upaya untuk menginspirasi generasi muda agar lebih berani berwirausaha di tengah tantangan teknologi.