Kamis 31 Oct 2024 15:15 WIB

Perkuat Ekosistem Halal, BSI Optimalkan Potensi Industri Makanan dan Minuman

Potensi ekosistem halal di Indonesia sangat besar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Penandatanganan MoU antara BSI dan CV Amanda di acara ISEF 2024, di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Foto: BSI
Penandatanganan MoU antara BSI dan CV Amanda di acara ISEF 2024, di Jakarta, Kamis (31/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di industri bank syariah dengan mengembangkan ekosistem halal, terutama di sektor makanan dan minuman. Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama BSI Bob T Ananta dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024, Kamis (31/10/2024). 

“Potensi ekosistem halal di Indonesia sangatlah besar. BSI berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi industri makanan dan minuman halal guna mendorong Indonesia menjadi produsen halal global,” ungkapnya.

Mengutip laporan SGIE 2023, permintaan untuk produk halal diperkirakan akan mencapai 3,1 triliun dolar AS, yang setara dengan sekitar Rp 48.600 triliun pada tahun 2027. Kenaikan permintaan ini tidak hanya didorong oleh populasi Muslim tetapi juga minat konsumen terhadap produk halal yang berkualitas.

Lebih lanjut, Bob menjelaskan bahwa nilai industri halal sektor riil yang dapat digarap di Indonesia mencapai 264,92 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.000 triliun. Dari total tersebut, sekitar 78,9 persen atau sekitar 209,04 miliar dolar AS setara dengan Rp 3.900 triliun, berasal dari sektor makanan dan minuman halal.

“Sektor makanan dan minuman ini, selain memiliki potensi yang sangat besar, juga memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian. Kami berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu menjadi pusat produksi makanan dan minuman halal dunia,” kata dia.

 Untuk mendukung ekosistem halal, BSI telah mengambil langkah strategis, termasuk kemudahan pembayaran sertifikasi halal dan solusi menyeluruh bagi pelaku industri halal. BSI juga menjalin kolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti UPPPH dan BPJPH, guna memperkuat sistem sertifikasi halal nasional.

Kini, BSI telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis untuk 1.000 UMKM dan memberangkatkan lima pelaku usaha binaannya untuk mengikuti Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah, Arab Saudi, guna menembus pasar internasional.

BSI juga resmi menandatangani nota kesepahaman dengan CV Amanda (Amanda Brownies) untuk optimalisasi layanan digital, sebagai bagian dari rangkaian acara ISEF 2024. Kolaborasi ini bertujuan memperluas akses dan layanan produk syariah di sektor makanan halal.

Dengan pertumbuhan jumlah nasabah yang kini mencapai lebih dari 21 juta orang, BSI menunjukkan komitmennya dalam memperkuat industri makanan halal melalui berbagai kerja sama strategis. Inisiatif-inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menegaskan pentingnya produk halal yang lebih dari sekadar label. Ia menekankan, produk halal menjamin kualitas dan keamanan, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pasar halal global.

 “Halal adalah simbol keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi semua,” tegas Haikal.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement