Sabtu 26 Oct 2024 16:28 WIB

Dukung Swasembada, Wamentan Ajak BIG Terlibat Digitalisasi dan Modernisasi Pertanian

Data spasial sangat membantu para petani yang sedang berproduksi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono.
Foto: PLN
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk ikut mensukseskan swasembada pangan. Program tersebut dicanangkan Presiden Prabowo Subianto guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Menurut Wamentan, data spasial sangat membantu para petani yang sedang berproduksi. Terutama bagaimana petani-petani ini mendapatkan pupuk subsidi. Dengan data spasial subsidi bisa tepat sasaran.

Baca Juga

"Data spasial sangat membantu dan menjadi bagian dari solusi petani seperti pupuk dan meningkatkan produktivitas pertanian," kata Sudaryono saat menerima kunjungan dari jajaran Badan Informasi Spasial (BIG) di kantor pusat Kementan, pada pertengahan pekan ini, dieadarkan lewat keterangan resmi, Sabtu (26/10/2024) .

Wamentan menerangkan, data spasial bagian penting dari program yang saat ini sedang dijalankan. Selain digitalisasi dan mekanisasi, data SLA juga sangat dibutuhkan untuk monitoring dan evaluasi terhadap berbagai program.

"Ini program rencana kita untuk digitalisasi terutama untuk monitoring juga harus modern. Kan kalau bicara visi sudah jelas, misi juga sudah jelas, programnya sudah bagus dan yang penting monitoring semua program visi misinya. Karena kita ingin menjadi solusi bagi seluruh rakyat," katanya.

Sudaryono ingin Kementan dan BIG mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi para petani. Karena itu, data dan juga hasil monitoring sangat diperlukan. "Kita harus berbuat sesuatu yang bisa menjadi solusi dengan teknologi dan bisa memberi solusi yang tepat bagi banyak orang," ujar sosok akrab disapa Mas Dar itu.

Kepala BIG, Muh Aris Marfai mengaku siap menjalankan berbagai arahan Wamentan untuk merealisasikan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Itu salah satu program prioritas Presiden Prabowo.

"Nah di dalam swasembada pangan itu tentu kita perlu memikirkan intensifikasi lahan pertanian di mana salah satunya mempunyai lahan pertanian yang baru. Disitulah data spasial dibutuhkan penting untuk mendapatkan potensi lahan pertanian," ujar Aris.

BIG, jelas dia, sudah memperlihatkan analisis mengenai besarnya potensi yang dimiliki bangsa Indonesia khususnya pada lahan pertanian. "Kami sudah memperlihatkan analisis spasial untuk membantu potensi sawah yang ada irigasinya atau bisa dijadikan sumber air. Nah disitu lagi-lagi data spasial kembali bermain," tutur Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement