Sabtu 19 Oct 2024 23:06 WIB

Catat, KAI Gelar Rekayasa Operasional dan Tambah Jadwal KRL di Pelantikan Presiden Besok

Pada 20 Oktober 2024, KAI akan meningkatkan jumlah perjalanan LRT Jabodebek

Rep: Eva Rianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
KRL melintas untuk memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta. pada 20 Oktober 2024, KAI akan meningkatkan jumlah perjalanan LRT Jabodebek dari 260 menjadi 364 perjalanan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
KRL melintas untuk memasuki Stasiun Manggarai di Jakarta. pada 20 Oktober 2024, KAI akan meningkatkan jumlah perjalanan LRT Jabodebek dari 260 menjadi 364 perjalanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyesuaian saat momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Sabtu, 20 Oktober 2024. Diantaranya dengan melakukan rekayasa operasional kereta jarak jauh dan menambah perjalanan kereta rel listrik (KRL) atau commuter line.

“Sebagai salah satu langkah antisipatif, KAI akan mengatur rekayasa operasional 32 kereta api jarak jauh (KAJJ) yang akan berangkat dan berhenti di Stasiun Gambir pada tanggal tersebut,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2024).

Anne mengatakan, rekayasa operasional KAJJ dilakukan untuk mencegah keterlambatan pengguna jasa KA yang menuju Stasiun Gambir akibat pengalihan arus lalu lintas di beberapa jalan menuju stasiun. Dari total tersebut, 27 KA Jarak Jauh yang berangkat dan 5 KA Jarak Jauh yang tiba di Stasiun Gambir akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk proses naik dan turun penumpang. Dalam kondisi normal, KA-KA tersebut tidak berhenti di Stasiun Jatinegara.

Selain pengaturan KA Jarak Jauh, KAI melalui KAI Commuter juga akan mengoperasikan layanan pola perjalanan Commuter Line (KRL) dengan total 1.048 perjalanan. Total ada 83 Stasiun KAI yang melayani naik turun commuter line di Jabodetabek.

“Kami juga merencanakan tambahan 32 perjalanan commuter line, sehingga total akan ada 1.080 perjalanan yang dioperasikan. Penambahan ini dilakukan secara situasional, sesuai dengan kondisi kepadatan pengguna,” ujar Anne.

Anne juga mengatakan, pada 20 Oktober 2024, KAI akan meningkatkan jumlah perjalanan LRT Jabodebek dari 260 menjadi 364 perjalanan untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat. Itu merupakan kerja sama KAI Commuter dengan LRT Jabodetabek dengan menerapkan tarif spesial Rp1 untuk seluruh perjalanan di lintas Jabodetabek.

“Syaratnya, bagi pengguna Commuter Line saldo minimum saat tap in adalah Rp 5.000 dan bagi pengguna LRT Jabodebek saldo minimum Kartu Multi Trip (KMT) dan Kartu Uang Elektronik (KUE) sebesar Rp1.000, serta saldo minimum LinkAja sebesar Rp20.000, ketentuan tarif ini hanya berlaku untuk satu pengguna,” terangnya.

Anne menambahkan, KAI juga akan menambah ruangan dan fasilitas layanan kesehatan di berbagai stasiun serta menyiagakan mobil ambulans ekstra untuk kondisi darurat.

“Dalam hal pengamanan, KAI bekerja sama dengan Polda Metro untuk mengamankan stasiun-stasiun di Jakarta. Total ada 152 personel pengamanan untuk Stasiun KA Jarak Jauh dan 325 personel untuk Stasiun Commuter Line,” ujarnya.

Untuk meningkatkan layanan pengguna commuter line, Anne menuturkan, akan ada penambahan petugas passenger service, petugas ticketing, loket portabel, dan petugas kebersihan. KAI Commuter juga akan memberlakukan jalur khusus bagi pengguna prioritas untuk masuk dan keluar stasiun.

Ia mengimbau kepada para pengguna KRL dan LRT Jabodebek agar menyiapkan KMT atau kartu uang elektronik bank dengan saldo yang cukup. “Kami juga mengimbau masyarakat yang akan menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden untuk tertib serta mengutamakan keselamatan dan keamanan,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement