Rabu 18 Sep 2024 16:32 WIB

Gapensi Daerah Minta Pemerintah Perhatikan Kontraktor Lokal

Kontraktor lokal sering tergantung pada proyek pemerintah.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
Foto udara kelanjutan pembangunan tol Padang-Sicincin di Nagari Buayan Lubuk Alung, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (30/5/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara kelanjutan pembangunan tol Padang-Sicincin di Nagari Buayan Lubuk Alung, Batang Anai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (30/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Pengusaha Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Vivo Henu Balo menekankan pentingnya perhatian terhadap kontraktor lokal kecil dalam masa kepemimpinan kepala daerah yang akan datang. Menurutnya, selama ini kontraktor kecil di tingkat lokal kurang mendapatkan perhatian, padahal mereka memainkan peran krusial dalam menggerakkan roda ekonomi daerah.

"Selama ini kontraktor kecil kurang diperhatikan. Padahal mereka memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah," ujar Balo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Balo menjelaskan kontraktor lokal sering tergantung pada proyek pemerintah dan menjadi kontributor utama dalam penyerapan tenaga kerja lokal serta mendukung usaha-usaha terkait lainnya. Ia menggarisbawahi jika kontraktor lokal sehat, dampaknya akan positif bagi ekonomi sekitarnya, sementara jika mereka mengalami kesulitan, sektor lain juga akan terdampak.

"Jadi kita mohon pemerintah menyadari kontraktor-kontraktor lokal kecil inilah yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi, contohnya penyerapan tenaga kerja lokal. Jadi kalau satu kontraktor ini sehat, dampaknya juga bagus untuk yang lain," ucap Balo. 

Balo menyoroti minimnya keterlibatan kontraktor kecil dalam proyek-proyek pemerintah, terutama di tingkat daerah. Dia mencontohkan, proyek pembangunan seperti sekolah dengan nilai Rp 5 miliar yang seharusnya melibatkan banyak pihak lokal, dari tenaga kerja hingga toko-toko dan bengkel di sekitar lokasi proyek. Ia berharap agar tender tidak digabungkan dalam paket besar yang menguntungkan perusahaan luar daerah, melainkan diberikan kepada kontraktor lokal sesuai dengan kapasitas mereka.

"Namun, seringkali proyek besar dikonsolidasi dan dikerjakan oleh perusahaan besar dari luar daerah," lanjut Balo. 

Balo mengatakan kontraktor kecil seringkali mengalami kendala dalam pembayaran dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Selain itu, perusahaan besar kerap membawa material dan tenaga kerja dari luar daerah, sehingga minim menyerap tenaga kerja lokal. "Ini membuat kontraktor lokal menjadi subkontraktor dengan pembayaran yang sering terlambat," kata Balo. 

Secara nasional, Balo mencatat penurunan signifikan jumlah kontraktor, dari 140 ribu menjadi sekitar 80 ribu, akibat berbagai tantangan seperti kesulitan mendapatkan pekerjaan dan regulasi yang memberatkan. Di NTT, penurunan serupa terjadi, dan Balo berharap agar kontraktor kecil dapat mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk terus beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian daerah.

"Kita berharap program pembangunan rumah yang direncanakan sebanyak tiga juta unit per tahun dapat diserahkan kepada kontraktor kecil lokal," sambung Balo. 

"Kami berharap pemerintah dapat memberikan porsi yang lebih besar kepada kontraktor lokal dalam proyek-proyek pembangunan. Dengan begitu, ekonomi daerah akan semakin berputar dan lapangan kerja akan terbuka lebih luas," lanjut Balo. 

Bolo meyakini Badan Pengurus Pusat (BPP) Gapensi di bawah kepemimpinan Ketua Umum Andi Rukman Karumpa akan membantu peningkatan keterlibatan Gapensi daerah terhadap proyek pemerintah pusat. Bolo mengaku intensif berkomunikasi dengan Gapensi pusat terkait perkembangan dan tantangan sektor konstruksi di NTT. 

"Kita sangat bersyukur memiliki ketum Pak Andi Rukman Karumpa yang sangat memperhatikan kita di daerah. Bahkan beliau juga memperjuangkan pemerataan kepada kontraktor kecil sehingga bisa tumbuh kembali," kata Balo.

Ketua Umum BPP Gapensi Andi Rukman Karumpa mengatakan NTT merupakan salah satu daerah dengan potensi yang besar. Andi menilai dukungan pembangunan infrastruktur menjadi hal yang krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di NTT.

"Gapensi di tingkat pusat dan daerah seperti NTT akan selalu berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya akselerasi pembangunan infrastruktur di NTT," kata Andi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement