Senin 09 Sep 2024 05:00 WIB

Produk Gaharu Indonesia Dilirik Mesir

KBRI Mesir dukung permintaan produk kayu gaharu untuk Mesir.

Ilustrasi mengolah kayu gaharu.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Ilustrasi mengolah kayu gaharu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua perusahaan Mesir menyatakan tertarik untuk mengimpor produk kayu gaharu dari Indonesia, menurut kedutaan besar Indonesia di Kairo, Mesir.

Minat itu mengemuka saat Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf melakukan pertemuan pada Sabtu (7/9) dengan sejumlah buyer Mesir, menurut siaran pers KBRI Kairo yang diterima pada Ahad.

Baca Juga

Lutfi menyatakan menyambut baik permintaan produk kayu gaharu, juga produk manufaktur seperti aki dan suku cadang kendaraan, fiber glass, dan aluminium.

Direktur Middle East Haji Yusuf, seperti dikutip dalam siaran pers tersebut, mengaku bahwa pihaknya sedang melihat peluang impor produk gaharu dari Indonesia.

Perusahaan yang dipimpinnya itu juga disebutkan membutuhkan produk aki dan suku cadang kendaraan, serta bahan produksi untuk fiber glass dan aluminium.

Manajer Pemasaran Khayrat Siwa Ashraf Al Masry menjelaskan bahwa permintaan kayu gaharu tersebut berupa Grade I dan Grade II, yaitu yang mengandung minyak dan tanpa minyak.

Produk itu, ujarnya, diinginkan untuk juga memenuhi kebutuhan pabrik tasbih dan bahan baku wewangian di Mesir.

"Konsumen Mesir menyukai rempah dan wewangian yang dihasilkan kayu gaharu. Kebanyakan tertarik dengan kualitas yang dimiliki oleh kayu gaharu di Indonesia," katanya.

Sementara itu, CEO Khayrat Siwa Mahdy Qadoura mengatakan saat ini pihaknya sedang mengupayakan ekspor buah, minyak zaitun, dan produk biji kurma.

Kurma jenis Siwa dianggap sebagai makanan dengan kepadatan energi tinggi, kaya akan sumber zat besi, dan serta kalsium, katanya.

Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti menyatakan siap membantu untuk semakin memperkenalkan produk kurma Siwa, yang sudah sangat dikenal oleh pasar dikenal pasar Indonesia, menurut siaran pers tersebut.

Ia menambahkan bahwa Indonesia merupakan pengimpor produk kurma terbanyak dari Mesir, Arab Saudi, dan Tunisia. Dubes Lutfi dalam pertemuan itu juga menyampaikan harapan bahwa Indonesia dan Mesir bisa mengembangkan pasar, saling bertukar informasi produk bisnis, serta meningkatkan pertemuan bisnis dalam pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia (TEI).

TEI sendiri akan digelar pada 9-12 Oktober mendatang di ICE di BSD City, Tangerang, Banten.

TEI sebelumnya, yaitu pada 2023, menurut Kemlu RI mendatangkan lebih dari 33.000 pembeli dan pengunjung dari 114 negara, serta total transaksi sebesar 25,3 miliar dolar AS (sekitar Rp392,65 triliun). 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement