REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga terus melakukan pendataan pengguna BBM subsidi. Pengguna kendaraan roda empat dapat memperoleh BBM subsidi dengan melalukan pendaftaran QR Code melalui www.subsiditepat.mypertamina.id.
Pendaftar akan mendapatkan penjelasan terlebih dahulu mengenai program tersebut sebelum membuat akun. Dalam laman tersebut, Pertamina menyampaikan BBM subsidi adalah BBM yang diberikan subsidi oleh pemerintah menggunakan dana APBN yang dijual dengan lebih murah.
BBM subsidi memiliki jumlah yang terbatas sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah dan hanya diperuntukkan untuk konsumen tertentu. Jenis BBM yang termasuk BBM bersubsidi adalah Biosolar dan Pertalite.
"Apabila sebuah Jenis BBM diberikan subsidi oleh pemerintah maka jumlah penjualan BBM tersebut akan dibatasi. Selain itu konsumen penggunanya harus terdata, dan tanggung jawabnya melekat kepada yang menggunakan dimana. Penyimpangan atau penyelewengan BBM subsidi dapat dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan yang berlaku," bunyi keterangan Pertamina dalam laman www.subsiditepat.mypertamina.id tersebut.
Ini adalah proses pendaftaran akun www.subsiditepat.mypertamina.id:
1. Pilih Daftar Akun Baru atau Masuk ke Akun jika telah memiliki akun terdaftar
2. Pengguna diminta untuk memberikan persetujuan sebelum beralih ke halaman berikutnya. Pilih dan klik Daftar Sekarang
3. Masukan data diri seperti Nama Lengkap, NIK KTP, Telepon, Email, Kata Sandi
4. Klik Buat Akun
5. Pertamina akan mengirimkan link aktivasi email sebagai tanda bahwa Pengguna telah terdaftar pada laman Subsidi Tepat.
6. Klik link aktivasi di email
7. Login kembali menggunakan NIK KTP dan Kata Sandi
8. Pengguna diminta melengkapi dokumen seperti Foto KTP dan Data Diri
9. Kemudian mengisi data kendaraan seperti jenis BBM, nomor rangka kendaraan, nomor polisi kendaraan.
10. Proses selesai dan menunggu QR Code yang menjadi bukti telah terdaftar sebagai penerima BBM bersubsidi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan penyaluran BBM Subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat menjadi upaya untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan.
"Pertamina Patra Niaga mencatat besaran volume pembelian Pertalite secara rata-rata adalah 19,5 liter setiap harinya," ujar Happy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Heppy menjelaskan data tersebut di ambil dari keseluruhan transaksi Pertalite pada Juni 2024. Heppy menyebut 78 persen konsumen mengisi pertalite setiap harinya dengan rata rata volume pengisian 19,5 liter pada Juni 2024.
"Artinya dari 78 persen dari populasi konsumen, pengisian pertalite 19,5 liter per hari mencukupi kebutuhan BBM untuk kendaraan mereka," ucap Heppy.
Heppy menyampaikan skema Subsidi Tepat melalui QR Code bentuk komitmen Pertamina memastikan penyaluran Pertalite terus dilakukan sesuai penugasan yang diberikan pemerintah. Heppy menyebut tidak ada rencana menghentikan distribusi Pertalite pada 1 September 2024.
"Masyarakat tidak perlu termakan berita hoax. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah," sambung Heppy.
Heppy menyampaikan wilayah pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap dan hanya khusus untuk kendaraan roda empat. Saat ini pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (JAMALI) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika.
"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100 persen pada akhir september 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat pada Oktober- November 2024," ujarnya.
Per 2 September 2024, lanjut Heppy, tercatat 4.122.358 nopol telah terverifikasi dan bertransaksi di SPBU menggunakan QR Code. Pendaftaran QR Code berlaku untuk kendaraan roda empat.
"Bagi masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran," kata Heppy.