Selasa 03 Sep 2024 13:22 WIB

Aset ASDP Indonesia Ferry Meroket Jadi Rp 11,05 Triliun Berkat Hal Ini

ASDP berhasil meningkatkan jumlah kapal menjadi 219 unit hingga 2024.

Penumpang berada di atas kapal feri yang akan menuju Pulau Sumbawa, Senin (30/10/2023). ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan aset menjadi Rp 11 triliun.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Penumpang berada di atas kapal feri yang akan menuju Pulau Sumbawa, Senin (30/10/2023). ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan aset menjadi Rp 11 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meroket 34,48 persen menjadi Rp 11,05 triliun pada akhir 2023 berkat inovasi. Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, menjelaskan lonjakan aset tersebut terjadi pada kurun waktu 2 tahun, aset ASDP tercatat hanya Rp 8,22 triliun pada laporan keuangan per 31 Desember 2021. 

“Pada 2019 ASDP hanya memiliki 53 kapal penyeberangan dan beroperasi di 21 lintasan jarak dekat serta 3 lintasan jarak jauh, ASDP berhasil meningkatkan jumlah armada kami dari 166 unit menjadi 219 unit. Ini menjadikan kami operator penyeberangan dengan armada terbesar di Indonesia,” kata Shelvy melalui keterangan pers, Selasa (3/9/2024). 

Baca Juga

Saat bersamaan, liabilitas ASDP juga naik dari Rp 1,31 triliun pada 2021 menjadi Rp 2,67 triliun pada Desember 2023. Demikian pula dengan ekuitas ASDP yang melonjak 21,39 persen menjadi Rp 8,38 triliun per Desember 2023.  

Sementara itu, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ASDP Indonesia Ferry melonjak 88,49 persen dari Rp 325,45 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp 613,45 miliar.

Shelvy Arifin menjelaskan peningkatan kinerja keuangan perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan strategi efisiensi dan peningkatan operasional oleh manajemen.

“Kami melihat tren positif dalam kinerja keuangan sebagai hasil dari komitmen untuk terus mengoptimalkan operasional layanan sehingga perusahaan mampu melayani kepentingan publik,” ujar Shelvy.

ASDP saat ini melayani sekitar 290 rute penyeberangan di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 70 persen adalah rute angkutan perintis yang menghubungkan daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP), serta memfasilitasi mobilitas penumpang dan barang untuk memperluas konektivitas di wilayah tersebut. Sisanya 30 persen, adalah rute komersial yang menopang rute perintis.

Dengan jumlah rute tersebut, ASDP mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di bisnis pelayaran penyeberangan dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan.

Mengenai inovasi, Shelvy juga menekankan bahwa inovasi digital ASDP sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. 

“Transformasi digital, termasuk sistem pemesanan tiket online dan manajemen operasional berbasis teknologi, telah membantu meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan layanan,” jelasnya. 

Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi untuk meningkatkan layanan dan operasional telah berhasil. “Kami akan terus berupaya menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan, serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa," katanya.

Dengan berbagai pencapaian keuangan dan operasional tersebut, ASDP telah menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement