REPUBLIKA.CO.ID, TUAL -- Seorang penumpang kapal melahirkan di KMP Tanjung Madlahar, Sabtu (24/8/2024). Seorang anak perempuan lahir di atas gelombang di antara Tam, Tayando, dan Tual, Maluku Tenggara.
Peristiwa itu bermula ketika sang ibu mendapatkan penanganan medis di Tam tanpa kemajuan berarti. Ibu tersebut akhirnya dirujuk ke Tual.
Perjalanan tersebut cukup berisiko mengingat sang ibu harus menyeberangi lautan. Sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga Tam menuju Tayando, sang ibu mulai merasakan kontraksi yang semakin kuat.
Tak ada rumah sakit, tak ada fasilitas yang lengkap—hanya kapal yang sedang mengarungi lautan. Namun, dalam keterbatasan itulah kekuatan manusiawi dan solidaritas mulai bersinar.
Di ruang yang sempit di atas kapal, sekelompok orang yang terdiri dari perawat, bidan, dan para awak kapal, khususnya Mualim 1 dan 2, bersiap membantu proses oersalinan.
“Tak ada rasa panik, hanya ada fokus dan semangat untuk memastikan bahwa ibu dan bayinya selamat,” kata Kapten Monar Ishak Nauli, nakhoda kapal.
Setelah persalinan yang sukses, sang ibu dan bayi segera dievakuasi ke Puskesmas Tayando untuk perawatan lebih lanjut. Berita Acara no.151/D/T/T-MDLR/VIII/2024 segera diterbitkan dan dilaporkan ke syahbandar, sebagai bukti dari peristiwa kelahiran tersebut.
Ira Puspadewi Tatroman, nama bayi yang lahir di tengah gelombang tersebut. Nama Ira diambil setelah berdiskusi dengan pihak keluarga dan menyampaikan rekomendasi kepada awak kapal, yang terinspirasi dari nama direktur utama ASDP.