Jumat 02 Aug 2024 19:47 WIB

Bisnis MICE Diprediksi Tumbuh 17 Persen Tahun Ini

Nilai bisnis MICE pada 2023 sekitar Rp 45 triliun.

Para pemimpin dan delegasi menghadiri upacara serah terima pada KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022.
Foto: EPA-EFE/WILLY KURNIAWAN
Para pemimpin dan delegasi menghadiri upacara serah terima pada KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bisnis meeting, incentives, conferences, and exhibition (MICE) di Indonesia masih sangat potensial. Tahun 2024, bisnis ini diprediksi dapat tumbuh berkisar 12-17 persen dibandingkan 2023.

“Bisnis MICE di Indonesia sangat potensial. Kami perkirakan bisa tumbuh berkisar 12-17 persen pada 2024. Salah satu pemicu adalah kondusifnya perekonomian nasional,” tutur Iqbal Alan Abdullah, komisaris utama PT Royalindo Expoduta, kepada media di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Dia menambahkan, lancarnya perhelatan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) serentak pada 2024 ikut menopang pertumbuhan bisnis MICE. “Tahun 2023, nilai bisnis MICE secara nasional mencapai sekitar 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 45 triliun,” ujar mantan Ketua Umum DPP Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) itu.

Pada 2022, sektor MICE di Indonesia mencatatkan peningkatan sebesar 14 persen dengan nilai 2,23 milliar dolar AS dibandingkan dengan 2021 yang senilai 1,95 miliar dolar AS. Tahun 2021, bisnis MICE tumbuh sekitar 20 persen setelah diterpa pandemi Covid-19 pada 2020.

“Pada 2021, pemerintah mendorong digelarnya pertemuan internasional sehingga bisnis MICE kembali bangkit dibandingkan dengan 2020. Pertumbuhan terus terjadi hingga 2023. Bahkan, akan terus bertumbuh pada masa mendatang,” tegas Iqbal.

Menurut Iqbal, selain digerakkan oleh kegiatan-kegiatan pemerintah, bisnis MICE di Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas organisasi-organisasi profesi internasional. “Misal, organisasi profesi kedokteran yang memiliki banyak spesialis mulai dari dokter jantung, THR hingga bedah. Organisasi profesi internasional secara rutin melakukan pertemuan dan berpindah dari satu negara ke negara lain,” tutur Ketua DPP Asosiasi Kongres & Konvensi Indonesia (INCCA) tersebut.

Iqbal menambahkan, sebagai perusahaan yang telah 35 tahun berkecimpung di bisnis MICE, pihaknya optimistis pasar Indonesia masih sangat besar. “Kami melihat pasar MICE yang ada masih belum digarap secara maksimal. Karena itu, potensinya masih besar,” tegas dia.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pernah menyatakan bahwa MICE memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian masyarakat, karena turis MICE ditengarai mempunyai spending 3-4 kali lebih besar dari leisure. Lalu, memiliki lama tinggal lebih panjang dan kegiatan MICE berskala internasional merupakan ajang promosi yang efektif bagi Indonesia di kancah global. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement