Rabu 24 Jul 2024 20:16 WIB

Laba Bersih Unilever Anjlok 11 Persen pada Semester I 2024

Jumlah liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp 16,86 triliun per akhir Juni 2024.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gedung Unilever Indonesia
Foto: unilever.co.id
Gedung Unilever Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih yang menurun menjadi senilai Rp 2,46 triliun pada semester I-2024. Angka itu turun sebesar 11 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp2,75 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

"Kami tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas," ujar Presiden Direktur UNVR Benjie Yap dalam Wawancara Eksklusif Virtual Laporan Kinerja Keuangan Kuartal II- 2024 oleh UNVR di Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Baca Juga

Selama semester I-2024, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 19 triliun atau menurun sebesar 6,15 persen yoy dibandingkan senilai Rp 20,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan dari segmen home and personal care menurun 7,3 persen yoy.

Torehannya menjadi senilai Rp 12,28 triliun per Juni 2024, dibandingkan senilai Rp13,25 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, penjualan segmen makanan dan minuman juga menurun empat persen yoy menjadi Rp6,76 triliun per Juni 2024 dibandingkan sebelumnya sebanyak Rp 7,04 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Baca: Menlu Retno Kunjungi Area Pertambangan PT Vale Indonesia

Rinciannya, penjualan ekspor untuk segmen makanan dan minuman perseroan menurun 48,18 persen yoy menjadi senilai Rp 119,99 miliar. Sedangkan dari dalam negeri menurun 2,35 persen yoy menjadi senilai Rp 6,64 triliun.

Di sisi lain, biaya iklan perseroan meningkat sebesar 157 basis poin dari 7,6 persen pada semester I 2023, menjadi sebesar 9,1 persen pada semester I 2024. Per akhir Juni 2024, total aset perseroan tercatat senilai Rp 19,72 triliun. Angka itu meningkat dibandingkan senilai Rp 16,66 triliun pada akhir Desember 2023.

Adapun, jumlah liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp 16,86 triliun per akhir Juni 2024 atau ikut naik dibandingkan Rp 13,2 triliun pada akhir 2023. Hal itu disebabkan oleh naiknya utang usaha ke pihak ketiga menjadi senilai Rp 4,6 triliun, uang lain-lain ke pihak ketiga senilai Rp 2,3 triliun, dan utang lain-lain ke pihak berelasi senilai Rp 708 miliar.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan berkurang menjadi senilai Rp 2,85 triliun per akhir Juni 2024, dibandingkan sebelumnya senilai Rp 3,38 triliun pada akhir 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement