Kamis 18 Jul 2024 16:40 WIB

Cucu Mantan Menkeu dan Anak Eks Gubernur BI, Thomas Djiwandono Punya Darah Biru Ekonomi

Ayah Thomas adalah mantan Gubernur Bank Indonesia (BI).

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyambut Thomas Djiwandono yang baru dilantik sebagai Wamenkeu di Kantor Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyambut Thomas Djiwandono yang baru dilantik sebagai Wamenkeu di Kantor Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono memiliki darah biru ekonomi hingga ke kakek buyutnya. Thomas Djiwandono telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) pada Kamis (18/7/2024). Politikus Partai Gerindra yang juga merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto itu kini menjadi orang nomor 2 di Kementerian Keuangan RI.

Thomas merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo. Ayah Thomas adalah mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Sedangkan ibunya Bianti adalah kakak kandung Prabowo Subianto, pendiri Partai Gerindra, yang akan menjadi Presiden RI periode 2025-2029.

Baca Juga

Kakek Thomas adalah Soemitro Djojohadikusumo. Anak sulung dari Margono Djojohadikusumo itu adalah ekonom yang pernah menjabat Menteri Keuangan di era Presiden Sukarno. Soemitro juga salah satu tokoh penting dalam pengembangan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sementara, kakek buyut Thomas yakni RM Margono Djojohadikusumo adalah pendiri Bank BNI 46.

Thomas sudah menikah dan dikaruniai tiga orang anak. Lahir sebagai keluarga terpandang, Thomas memadukan karier yang tak jauh dari keluarga besarnya di bidang ekonomi dan politik.

Dalam bidang pendidikan, Thomas terbilang berasal dari keluarga berpendidikan dan 'berada'. Thomas tercatat bersekolah di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat.

Sementara kuliahnya di luar negeri. Ia menjalankan pendidikan kuliah di bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993, lalu setahun kemudian di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Thomas pun pernah berkerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Pada 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya, Hashim, memintanya untuk membantu di Arsari Group, di situ ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.

Dalam dunia politik, dia berkarir politik di partai Gerindra. Thomas juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat. Kini dia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement