Jumat 28 Jun 2024 22:30 WIB

Lakukan Rebranding, ReIndo Syariah Maksimalkan Potensi Ekonomi Syariah

Potensi pasar syariah masih terbuka lebar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Acara peluncuran Logo Baru Reindo Syariah di Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024).
Foto: ReIndo Syariah
Acara peluncuran Logo Baru Reindo Syariah di Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReIndo Syariah) melakukan rebranding, salah satunya dengan meluncurkan logo baru perusahaan. Logo tersebut menjadi lambang konsistensi ReIndo Syariah sebagai perusahaan reasuransi syariah full fledged satu-satunya di Indonesia.

Direktur Utama ReIndo Syariah Tati Febriyanti menyampaikan, potensi pasar syariah, baik ekonomi dan keuangan syariah, masih terbuka lebar.  "ReIndo Syariah sangat terbuka akan adanya sinergi dan kolaborasi untuk memaksimalkan potensi bisnis dalam ekosistem syariah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, logo baru Reindo Syariah memiliki makna kepedulian, saling menolong, rasa aman, perlindungan serta percepatan pertumbuhan industri asuransi syariah sesuai dengan harapan dari pemangku kepentingan perusahaan. Warna biru melambangkan sinergitas Reindo Syariah dengan induk perusahaan, sementara warna hijau melambangkan kesan ramah dan amanah. 

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang memberikan sambutan secara virtual menyampaikan harapannya bagi ReIndo Syariah. Wapres berharap industri asuransi syariah nasional semakin berkembang.

“Selamat atas peluncuran logo ReIndo Syariah. Lewat peningkatan literasi, digitalisasi dan inovasi, salah satunya lewat rebranding hari ini, saya yakin ReIndo Syariah dapat terus tumbuh dan memacu perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia," ujarnya. 

Guru Besar FEB UI Rhenald Kasali menjelaskan bahwa saat ini data dan teknologi menjadi faktor penting dalam pengembangan bisnis asuransi syariah.  “Untuk berkompetisi di industri asuransi saat ini, pelaku bisnis finansial perlu mengedepankan kecanggihan algoritma, analisis data, dan kekuatan narasi," ujar Rhenald. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement