REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Astra Digital Arta (AstraPay) mencatatkan nilai transaksi alat pembayaran AstraPay sepanjang pengoperasiannya menyentuh angka Rp 93 triliun.
“Total dari awal sampai bulan Mei 2024 Rp 93 triliun,” kata CEO AstraPay Rina Apriana dalam acara Dialog Inspiratif AstraPay bertajuk ‘Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS’ di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
AstraPay diketahui resmi diluncurkan pada 15 September 2021 lalu. Artinya, capaian nilai transaksi puluhan triliun tersebut merupakan akumulasi selama 32 bulan pengoperasian AstraPay.
“Pertumbuhannya ada sekitar 30 persenan (secara year on year atau yoy),” tuturnya.
Menurut catatannya, hingga Mei 2024 total pengguna AstraPay mencapai lebih dari 13 juta pengguna dengan jumlah transaksi mencapai 32 juta kali. Serta pencapaian gross transaction value (GTV) mencapai Rp 19,03 triliun pada periode Januari—Mei 2024.
Rina mengatakan, AstraPay merupakan penyedia layanan dompet digital yang memainkan peran penting dalam ekosistem pembayaran digital yang kian berkembang. Di antara fitur unggulannya adalah quick response code Indonesia standard (QRIS).
“AstraPay turut hadir mendukung optimalisasi penggunaan QRIS yang lebih masif untuk sejumlah merchant khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata dia.
Menurut penuturan Rina, UMKM di bawah naungan AstraPay yang memanfaatkan QRIS telah mencapai hingga 24 ribu UMKM. Adapun nilai transaksi penggunaan QRIS oleh UMKM tersebut sebesar Rp 20 triliun, atau sekitar 21,5 persen dari total nilai transaksi total AstraPay sebesar Rp 93 triliun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika