REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran Dagang China (Indonesia) ke-7 dan Pameran Perdagangan Internasional Zhejiang (Indonesia) dibuka secara meriah di Jakarta International Expo Center, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa-Jumat (4-7/6/2024). Pameran tersebut sebagai implementasi strategi pertukaran ekonomi dan perdagangan setelah berlakunya perjanjian RCEP.
Sejak China dan Indonesia menjalin kemitraan strategis komprehensif, negeri Tirai Bambu telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut. Manager Foreign Cooperation Department of Zhejiang Meorient Commerce & Exhibition, Xu Yiran mengatakan, Indonesia adalah negara strategis karena merupakan pemilik ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Sehingga mempererat hubungan antara China dan Indonesia akan berdampak positif pada hubungan antara negaranya dan ASEAN. "Pameran ini adalah salah satu pameran mandiri Tiongkok yang paling berpengaruh di Indonesia," ucap Xu dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Menurut Zu, pameran perdagangan menghadirkan perusahaan dari 20 provinsi dan 65 kota, termasuk Zhejiang, Jiangsu, Guangdong, dan Shandong. Total lebih 1.200 stan dan lebih dari 800 perusahaan yang ikut berpartisipasi. Di antara yang ikut 69 perusahaan dari Pameran Perdagangan Internasional Zhejiang (Indonesia) berpartisipasi mengisi 80 stan.
"Ini sbuah acara penting untuk pertukaran perdagangan dan kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia, serta langkah penting bagi perusahaan Tiongkok yang mencari pengembangan di Asia Tenggara," kata Zu. dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Juni 2024.
Meorient Exhibition International sebagai penyelenggara pameran mendirikan area pameran khusus untuk Provinsi Zhejiang seluas 36 meter persegi (m2) di stan C2H109 untuk mempromosikan secara aktif citra Zhejiang dan slogannya yakni 'Produk Berkualitas dari Zhejiang, Dijual ke Seluruh Dunia'.
"Ke-69 perusahaan di Pameran Perdagangan Internasional Zhejiang (Indonesia) mencakup enam industri, yaitu mesin industri, tekstil dan pakaian, peralatan rumah tangga, rumah dan aksesoris, bahan bangunan dan perangkat keras, serta produk ibu dan anak," kata Xu.