Senin 03 Jun 2024 19:20 WIB

PTFI Tunggu Perpanjangan Izin Ekspor untuk Naikkan Produksi Konsentrat pada 2024

PTFI menyusun rencana produksi sebesar 173 ribu ton bijih ditambang per hari.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Presdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengunjungi area refinery smelter yang tengah menjalani proses commissioning mesin persiapan anoda.
Foto: PT Freeport Indonesia
Presdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengunjungi area refinery smelter yang tengah menjalani proses commissioning mesin persiapan anoda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) menyusun rencana produksi sebesar 173 ribu ton bijih ditambang per hari. Wakil Presiden PTFI, Jenpino Ngabdi Rapi menyampaikan hal itu saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Sebelumnya pada 2023, produksi bijih ditambah harian PTFI mencapai 201 ribu ton per hari. Jenpino menerangkan rencana produksi 2024 inisesuai rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) yang diusulkan ke pemerintah, apabila PTFI tidak diberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat untuk Juni hingga Desember 2024, Pasalnya izin ekspor konsentrat akan berakhir pada Mei 2024.

Baca Juga

"Namun apabila pemerintah memberikan izin ekspor, maka produksi diperkirakan mencapai 211 ribu ton per hari. Ini berdasarkan revisi RKAB 2024 yang kami sampaikan ke Kementerian ESDM," kata Jenpino.

Ia melanjutkan, PTFI menghasilkan jumlah konsentrat tembaga mencapai 3,4 juta ton. Dengan adanya pembatasan izin ekspor hingga Mei 2024, maka rencana produksi tahyn depan mencapai  2,8 juta ton. Jika PTFI mendapatkan perpanjangan izin ekspor, makan rencana  produksi konsentrat tembaga 2024 mencapai 3,7 juta ton.

Jenpiro menjelaskan pada 2023, jumlah tembaga yang dihasilkan senilai 1,67 juta pound. Kemudian rencana produksi tembaga pada 2024 sebesar 1,4 juta pound apabila belum mendapat perpanjangan izin ekspor.

"Dan akan mencapai 1,72 juta pound apabila dengan izin ekspor (yang dilanjutkan)," ujar Wakil Presiden PTFI.

Ia melanjutkan, jumlah emas yang dihasilkan pada 2023 sebesar 1,96 juta ons. Rencana produksi pada 2024 sebesar 1,6 juta ons bila tanpa izin ekspor dan mencapai 1,8 juta ons dengan revisi RKAB (perpanjangan izin ekspor).

Berikutnya jumlah perak. Pada 2023 PTFI menghasilkan 6,1 juta ons perak.  Sedangkan rencana produksi perak di 2024 sebesar lima juta ons bila tanpa izin ekspor dan akan mencapai 6,4 juta ons dengan izin ekspor.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena telah mempertimbangkan memberi perpanjangan izin ekspor untuk periode Juni-Des 2024. Kami menunggu izin ekspor ini untuk diterbitkan," ujar Jenpino.

Lalu mengenai kinerja keuangan. Pendapatan PTFI mencapai 9,3 miliar dollar AS. Jenpino menerangkan proyeksi pendapatan PTFI pada 2024 sebesar 7,4 miliar dolar AS. Apabila izin ekspor diperpanjang  akan mencapai 11,5 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement