Sabtu 01 Jun 2024 16:56 WIB

Mendag: Tabung Berkarat Sebabkan Volume LPG 3 Kg Berkurang

Terdapat temuan praktik pengurangan volume gas LPG 3 kg.

Pekerja mengangkut tabung gas LPG 3 kg di Jakarta, Rabu (3/1/2024). Mulai 1 Januari 2024, Pemerintah mewajibkan pendaftaran bagi konsumen yang akan membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi tabung 3 kilogram (kg) dengan menunjukkan KTP atau kartu keluarga (KK) di penyalur atau pangkalan resmi Pertamina agar pendataan pemberian subsidi tepat sasaran.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja mengangkut tabung gas LPG 3 kg di Jakarta, Rabu (3/1/2024). Mulai 1 Januari 2024, Pemerintah mewajibkan pendaftaran bagi konsumen yang akan membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi tabung 3 kilogram (kg) dengan menunjukkan KTP atau kartu keluarga (KK) di penyalur atau pangkalan resmi Pertamina agar pendataan pemberian subsidi tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa tabung berkarat menyebabkan volume gas LPG 3 kilogram (kg) atau bersubsidi menjadi berkurang dari ukuran seharusnya. Karenanya, kata Zulhas (sapaan Zulkifli Hasan) tabung-tabung tersebut harus diperbaiki, karena jika dipaksakan untuk diisi dengan gas cair, tabung yang memiliki pengendapan itu bisa menyebabkan volume gas itu berkurang dari seharusnya.

"Tadi saya lihat langsung ke sana, tabung itu kalau sudah lama, namanya besi pasti karatan dan itu perlu di-repair. Tabungnya berkarat, sehingga dalam timbangannya mungkin juga jadi berkurang gitu, dan kalau dipaksa terus itu bisa merugikan konsumen," kata Zulhas usai meninjau Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) milik PT Bajubang Gasindo (Sadikun) di Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2024).

Baca Juga

Lebih lanjut, Zulhas mengatakan tabung-tabung yang sudah berkarat harus segera dibersihkan dan diperbaiki, sehingga, apabila tabungnya ditimbang maka berat kotornya (bruto) sebesar 5 kilogram yang dikatakannya telah sesuai untuk diedarkan.

"Untuk di sini, (SPPBE Sadikun), tadi saya lihat ada yang bunyi, itu LPG 3 kilo kurang 0.03 gram. Itu ukuran wajar, jadi di sini sudah bagus," katanya.

Mendag sendiri, tengah gencar melakukan pengawasan menyusul adanya temuan dugaan praktik pengurangan isi elpiji kemasan 3 kilogram di beberapa Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Jakarta, Tangerang dan Bandung Raya termasuk Purwakarta.

Dalam tinjauan ke SPPBE milik PT Bajubang Gasindo (Sadikun) di Cimahi, Zulkifli menyebut telah ada perbaikan. "Alhamdulillah setelah ramai sejak kita kunjungan di Tanjung Priok, dan Pertamina juga melakukan pengawasan lebih sistematis dan lebih ketat. Jadi sudah mulai terjadi perbaikan di sana-sini," kata Zulkifli.

Ketika disinggung apakah SPPBE ini termasuk dalam laporan dari SPBE nakal dalam pengisian gas 3 kg, Zulkifli mengindikasikan bahwa memang ada keteledoran khususnya dari tabung, namun sudah diperbaiki.

"Iya lupa saja. Namun dalam pengecekan kali ini, rupanya berjalan dengan baik di sini, jadi silahkan masyarakat kalau ambil gas di sini, Insya Allah dijamin timbangannya cukup dan bagus, serta tabungnya sudah diperbaiki," ucapnya menambahkan.

Diketahui, praktik kecurangan LPG 3 kg ditemukan di 11 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bahan Bakar Elpiji (SPPBE) resmi di Jakarta, Tangerang, Bandung Raya dan Purwakarta. Tindak kecurangan di 11 SPPBE itu ditemukan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan.

Dalam temuan tersebut, Zulhas menemukan adanya dugaan praktik pengurangan volume gas LPG 3 kilogram seberat 200-700 gram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement