REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertemu dengan Menteri Lingkungan, Sanitasi dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Mali Mamadou Samaké di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (24/5/202. Pertemuan tersebut merupakan salah satu agenda Menteri Basuki dalam World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024.
"Pertemuan ini dalam rangka memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan Republik Mali, terutama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang keairan," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/5/2024).
Basuki mengungkapkan salah satu hasil konkret dari World Water Forum ke-10 adalah pembentukan Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim. Dengan pembentukan Center of Excellence tersebut, Indonesia dan Mali bisa berbagi pengetahuan.
"Mali bisa mengirimkan SDM-nya ke Indonesia, begitu juga sebaliknya. Dengan begitu kita bisa memperkuat kerja sama di sektor keairan, setelah dahulu di sektor telekomunikasi dan kegiatan ekonomi lainnya,” tutur Basuki.
Basuki menambahkan, salah satu kegiatan World Water Forum ke-10 adalah The Bandung Spirit Water Summit. Kegiayan tersebut merupakan rangkaian pertemuan High-Level Panel (HLP) yang membawa semangat Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung.
“Tahun 2025 kita akan memperingati ulang tahun KTT Asia Afrika ke-70, untuk itu kita punya high level panel terkait Bandung Spirit pada forum ini. Ke depannya kita akan memiliki kerja sama bidang keairan, energi, dan transportasi yang lebih kuat,” ujar Basuki.
Menteri Mamadou Samaké menyambut baik usulan pertukaran SDM antara Indonesia dan Republik Mali. Samaké berterima kasih atas usulan pertukaran SDM tersebut.
"Indonesia memiliki teknologi dan inovasi yang kuat, kami berharap bisa belajar dari Indonesia terutama di bidang keairan, transportasi dan energi,” ucap Samaké.
Mamadou juga berterima kasih atas sambutan hangat Indonesia dan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 yang terorganisir dengan baik. Samaké juga mengatakan Indonesia dan Republik Mali memiliki hubungan bersejarah dimulai dengan KTT Asia-Afrika 1955 di Bandung.