Selasa 21 May 2024 16:05 WIB

World Water Forum Hasilkan Tiga Deklarasi Menteri & 113 Proyek Terkait Air

Indonesia berhasil menyusun daftar proyek terkait air andalan berbagai negara

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) mengetuk palu tanda diakhirinya KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Forum yang bertema Air bagi Kemakmuran Bersama tersebut diharapkan menjadi platform penting untuk dialog dan kerja sama internasional, dengan fokus pada penghindaran persaingan, pemerataan, kerja sama inklusif, dan mendukung perdamaian serta kemakmuran bersama melalui air.
Foto: ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 20
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) mengetuk palu tanda diakhirinya KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). Forum yang bertema Air bagi Kemakmuran Bersama tersebut diharapkan menjadi platform penting untuk dialog dan kerja sama internasional, dengan fokus pada penghindaran persaingan, pemerataan, kerja sama inklusif, dan mendukung perdamaian serta kemakmuran bersama melalui air.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Di bawah keketuaan Indonesia, Forum Air Sedunia ke-10 (WWF-10) telah mengesahkan Deklarasi Menteri sebagai hasil konkret diplomatic victory bagi Indonesia. Deklarasi tersebut disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri WWF-10 yang dihadiri 106 negara dan 27 organisasi internasional.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang juga menjabat Ketua Harian WWF ke-10, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembahasan deklarasi dilakukan dalam tiga mekanisme di Markas Besar UNESCO Paris sejak November 2023.

“Pelaksanaan World Water Forum ini benar-benar diplomatic victory bagi Indonesia, karena baru pertama kali disahkan deklarasi menteri,” kata Basuki dalam konferensi pers di Media Center WWF di Nusa Dua Bali, Selasa (21/5/2024).

Basuki menjelaskan dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas. Pertama, pendirian Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing, dan pemanfaatan fasilitas yang unggul.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi,” kata Basuki.

Kedua, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Basuki menjelaskan danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia ini tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.

"Danau maupun bendungan itu bisa mengalami eutrophication dengan munculnya eceng gondok dan sebagainya, jadi danau bisa mati. Makanya kita harus menjaga itu untuk memperpanjanghidupnya," jelas Basuki. 

Lalu ketiga, mengangkat isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk atasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.

Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada Forum Air Sedunia ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara.

"Proyek-proyek nya ada sebanyak 113 proyek senilai 9,4 miliar dolar AS. Berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara. Jadi tidak hanya untuk Indonesia, tapi untuk seluruh dunia," kata Basuki.

Menurut catatan Bappenas, proyek tersebut terdiri atas percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga, pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga. Untuk proyek yang ada di Indonesia, paling besar dilaporkan dari sanitasi air minum. Adapun untuk daerahnya ada di Palembang, Makassar, pulau-pulau kecil, Jabodetabek, Citarum. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement