Senin 20 May 2024 16:25 WIB

Danareksa Bentuk Konsorsium Percepatan Akses Air Bersih RI

Danareksa berkomitmen mendukung program pemerintah percepatan akses air bersih.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Danareska berkomitmen mendukung berbagai program pembangunan, salah satunya dalam percepatan akses air bersih, (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Danareska berkomitmen mendukung berbagai program pembangunan, salah satunya dalam percepatan akses air bersih, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareska berkomitmen mendukung berbagai program pembangunan, salah satunya dalam percepatan akses air bersih melalui Indonesia Water Fund (IWF). Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan Danareksa mendapat amanah untuk implementasi IWF, yaitu dengan pembangunan sistem pengelolaan air minum (SPAM) Bandung melalui pembentukan konsolidasi yang terdiri atas ekosistem holding BUMN beserta PT CITIC Envirotech Indonesia dan SUEZ Services Ptd Ltd. 

"Pengumuman konsorsium ini dilakukan pada acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali," ujar Yadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/5/2024).

 

Yadi menyampaikan pembentukan konsorsium sebagai pemrakarsa SPAM Bandung ini merupakan langkah nyata IWF yang didukung Pemerintah kota Bandung dan Perumda Tirtawening serta akan dilanjutkan dengan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) yang diproyeksikan memiliki kapasitas 3.500 liter per detik.

 

"Sehingga nantinya dapat menambah lebih dari 130 ribu sambungan rumah baru di Kota Bandung dan memperluas cakupan air bersih bagi warga Kota Bandung," ucap Yadi.

 

Yadi mengatakan Danareksa terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan akses air bersih. Yadi berterima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungannya kepada IWF yang diprakarsai sejak 2002. "Semoga ini berjalan dengan lancar dan sesuai target kita bersama," sambung Yadi. 

 

Yadi menyebut kerja sama ini sangat membantu IWF melalui Danareksa memberikan kontribusi penyediaan atas air di Indonesia. Yadi mengapresiasi dukungan banyak pihak, termasuk mitra strategis sudah berpengalaman di bidang pengelolaan air seperti CITIC di Cina dan Suez di Perancis. "Semoga diharapkan bisa memberikan transfer knowledge atau teknologi dalam pengelolaan air untuk segera mewujudkan 15 juta sambungan rumah baru," kata Yadi. 

 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyampaikan dukungannya untuk Danareksa. Tiko menilai, untuk mengatasi permasalahan air bersih perlu adanya sejumlah langkah, seperti melakukan pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan pemanfaatan teknologi, dan membuka potensi kerja sama dengan sektor swasta.

 

"Mari kita bersama-sama bekerja keras dan berkomitmen untuk dapat mewujudkan akses air bersih yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Tiko. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement