REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa terdapat beberapa kejanggalan ketika rem tidak berfungsi dengan baik pada saat awal kendaraan dinyalakan.
“Saat kendaraan baru mulai digunakan dan pengemudi perlu mengerahkan tenaga lebih besar dari biasanya untuk menginjak pedal rem agar mobil berhenti, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada sistem rem,” kata Yannes Martinus Pasaribu, Sabtu (18/5/2024).
Tidak hanya itu, fungsi rem yang tidak benar-benar baik juga terasa ketika pengemudi menginjak pedal rem yang terasa jauh lebih rendah daripada biasanya saat diinjak secara penuh.
Menurut dia, ketika pengemudi menemukan masalah tersebut. Biasanya terdapat indikasi kurangnya minyak rem pada kendaraan dan pengemudi disarankan untuk mengecek kondisi tersebut.
Getaran yang muncul ketika pedal rem diinjak juga mengindikasikan kejanggalan pada fungsi rem. Hal itu biasanya menandakan cakram rem yang bergelombang atau kampas rem yang tidak rata.
“Saat menginjak pedal rem, biasanya ada perasaan "menggigit" yang menandakan rem berfungsi dengan baik,” terang dia.
Jika pengemudi tidak menemukan sensasi yang seperti biasanya saat menginjak pedal rem, hal tersebut harus ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan lebih terhadap kendaraan yang akan dibawanya.
“Jika sensasi ini hilang dan pedal rem terasa kosong, berarti ada masalah serius di sistem pengereman. Lalu, kendaraan cenderung tertarik atau agak oleng ke satu sisi saat mengerem menandakan adanya masalah pada sistem pengereman,” jelas dia.
Ciri-ciri fungsi rem yang tidak sehat juga bisa dideteksi melalui jarak pengereman yang lebih panjang, suara mendesis ketika pengemudi menginjak pedal rem, lalu terdapat aroma yang tidak sedap ketika rem tersebut diinjak.
“Untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi pada kendaraan yang akan digunakan, pemilik kendaraan atau pengemudi harus rajin merawat dan memeriksa fungsi rem dengan teratur sesuai dengan ketentuan yang ada,” tutup dia.