Jumat 10 May 2024 23:24 WIB

Pasar Kripto Berpotensi Rebound, Reku Beri Sinyal Optimisme

Selama bijak dan cermat, investasi kripto bisa dilakukan oleh siapa saja.

Uang kripto (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Bappebti melaporkan jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 19,75 juta orang per Maret 2024. Kenaikan angka ini juga diikuti dengan lonjakan volume transaksi kripto di Indonesia yang mencapai Rp 103,58 triliun, naik 207,5 persen dibandingkan Februari 2024 secara month to month.

Merespon kondisi tersebut, Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku dan Ketua Umum Aspakrindo-ABI Robby mengatakan pencapaian tersebut menandakan besarnya minat dan antusiasme masyarakat terhadap aset kripto.

Baca Juga

Aset kripto semakin menjadi pilihan investasi masyarakat Indonesia. Terlebih, halving tahun ini terbilang unik sebab Bitcoin berhasil mencapai harga tertinggi (All-Time-High) di level Rp 1 miliar bahkan sebelum momen tersebut terjadi.

"Performa Bitcoin tersebut menggambarkan kecocokan Bitcoin sebagai penyimpan aset (safe haven) dan menjadikan Bitcoin semakin menarik untuk masyarakat," kata Robby secara tertulis pada Jumat (10/5/2024).

Robby melanjutkan, Reku optimistis terhadap pertumbuhan ketertarikan masyarakat terhadap aset kripto ke depannya. Dari sisi regulasi, aset kripto merupakan industri yang telah diatur secara komprehensif, mulai dari panduan untuk mengatur perdagangan aset kripto, tindak pidana pencucian uang (TPPU), hingga Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri atas Lembaga bursa, lembaga kliring, dan lembaga penyimpanan dana/depositori.

"Dukungan penuh dari pemerintah ini menunjukkan keseriusan dalam melindungi investor aset kripto di Indonesia," ujar Robby.

Selain itu, pada dasarnya aset kripto merupakan instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan oleh investor jangka pendek, menengah, hingga panjang. Jadi, bukan hanya trader saja yang bisa memiliki aset kripto.

Ia menjelaskan, walaup dikenal sebagai kelas aset yang volatil, setiap aset kripto memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dioptimalkan masing-masing tipe investor. Misalnya, investor jangka menengah hingga panjang yang cenderung menghindari fluktuasi tajam, dapat mempertimbangkan stablecoin, serta aset kripto bluechip seperti Bitcoin. Sementara investor yang ingin memanfaatkan momentum dan potensi kenaikan nilai yang lebih signifikan, dapat memilih altcoin yang potensial sesuai dengan sektor yang diminati.

"Tentunya setiap keputusan investasi perlu dipertimbangkan dengan bijak dan cermat," kata Robby.

Bertepatan dengan Bulan Literasi Kripto (BLK), Robby berharap pemahaman dan adopsi masyarakat terhadap pasar kripto bisa digenjot. Selama BLK sepanjang Mei ini, seluruh pemangku kepentingan ekosistem kripto bersama-sama menggencarkan literasi.

Ia menilai langkah tersebut tentu bisa mendorong pertumbuhan ekosistem kripto ke arah yang lebih positif. Selain itu, edukasi juga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat untuk melek dan berinvestasi kripto.

Selain itu, walaupun pasar kripto saat ini tengah dalam kondisi landai atau sideways, optimisme pasar kripto untuk menghijau masih terbuka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement