REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membahas kerja sama dalam rangka tindaklanjut proses aksesi OECD Indonesia dengan Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann di markas besar OECD di Chateau de la Muette, Paris, Prancis. Pertemuan bilateral dengan Sekjen Cormann merupakan rangkaian Pertemuan Tingkat menteri OECD di Paris, pada Kamis-Jumat (2-3/5/2024).
Menko Airlangga menyampaikan apresiasi pada Sekjen Cormann yang telah mengawal proses aksesi Indonesia masuk OECD sehingga bisa berlangsung cepat. Selain itu, Airlangga juga menegaskan perlunya kerja sama antara Indonesia dan OECD secara intens sebagai tindaklanjut aksesi OECD Indonesia.
"Perlu kerja sama dalam langkah tindaklanjut, khususnya program detail terkait aksesi OECD Indonesia. Pemerintah telah menyampaikan Peta jalan Aksesi Indonesia di PTM OECD," tutur Menko Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (2/5/2024).
Airlangga mengaku sudah menyampaikan pada Sekjen OECD bahwa Pemerintah Indonesia sudah membentuk Tim Nasional OECD sebagai realisasi untuk koordinasi di tingkat domestik dan komunikasi dengan negara mitra. Ketua Pelaksana Tim Nasional OECD dijabat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga mengaku optimistis Sekjen Cormann secara penuh mendukung Indonesia dalam aksesi OECD. "Sekjen Cormann adalah warga negara Australia, negara yang sangat dekat dengan Indonesia, pastinya beliau akan mendukung adanya kerja sama yang erat antara OECD dengan Indonesia," ujar Airlangga.
Dalam pertemuan itu, selain menyampaikan Peta Jalan Aksesi Indonesia di PTM OECD, Airlangga juga menjanjikan Pemerintah Indonesia akan menyerahkan Initial Memorandum pada awal 2025. Initial Memorandum merupakan dokumen yang disampaikan negara kandidat aksesi OECD untuk mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan OECD.
Dokumen ini merupakan proses awal dari rangkaian proses penyelarasan dari regulasi, kebijakan, dan standar suatu negara dengan OECD. Airlangga juga mengaku Sekjen Cormann berencana mengunjungi Indonesia pada akhir Mei 2024. Cormann dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Sudah dicatat, untuk kunjungan Sekjen Cormann ke Indonesia akan bertemu Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto akhir Mei nanti," tegas Airlangga.
Sementara, Cormann sendiri mengakui perlunya kerja sama yang erat dengan Indonesia dalam prosesi aksesi OECD. Ia mengaku akan berkunjung ke Indonesia bertemu dengan Jokowi akhir Mei ini. Cormann juga mengaku akan bertemu Prabowo pascatransisi Pemerintahan Indonesia. "Keputusan proses dimulainya aksesi Indonesia adalah yang tercepat," ujar Cormann.
Diketahui, Indonesia baru mengajukan intensi keanggotaan OECD pada Juli 2023. Pada Februari 2024, sebanyak 38 negara anggota OECD secara bulat menerima Indonesia. Cormann mengaku optimistis forecast growth Indonesia bisa sebesar 5,2 persen pada 2025 mendatang. Di sisi lain, Sekjen OECD juga berharap situasi di Timur tengah segera stabil agar tak terlalu berpengaruh pada perekonomian global.