Kamis 02 May 2024 15:10 WIB

Vietnam Target Ekspor Singkong Dua Miliar Dolar AS pada 2030

China menjadi importir umbi singkong terbesar dari Vietnam.

Warga saat panen singkong.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga saat panen singkong.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam menargetkan ekspor singkong sekitar 1,8 miliar dolar AS hingga 2 miliar dolar AS (sekitat Rp 29,2 triliun hingga Rp 32,4 triliun) pada 2030. Target tersebut berdasarkan proyek pengembangan produk berkelanjutan yang baru-baru ini disetujui oleh Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam.

Kantor Berita Vietnam, VNA, pada Kamis (2/5/2024), mengatakan, negara tersebut berupaya untuk menghasilkan 11,5 juta ton hingga 12,5 juta ton umbi segar pada 2030. Dari jumlah itu, 85 persen di antaranya akan diproses secara mendalam.

Baca Juga

Kemudian, sekitar 50 persen dari total lahan pertanian akan menerapkan proses pertanian berkelanjutan. Pada 2030, terdapat lima wilayah utama untuk pengembangan singkong, yaitu wilayah dataran tengah bagian utara dan pegunungan dengan luas 100 ribu–105 ribu hektare dengan produksi singkong segar sebesar 1,8 juta hingga 2 juta ton.

Kemudian pada wilayah utara-tengah terdapat wilayah seluas 50 ribu–55 ribu hektare dengan produksi 1,1 juta ton–1,2 juta ton. Lalu, wilayah pantai selatan-tengah 85 ribu–90 ribu hektare dengan produksi 2,1 juta ton–2,3 juta ton, wilayah Dataran Tinggi Tengah 150 ribu–160 ribu hektare dan 3,5 juta–3,7 juta ton, serta wilayah tenggara 90 ribu–95 ribu hektare dengan 3,1 juta–3,3 juta ton.

Kementerian setempat juga akan menerapkan proses pertanian berkelanjutan di sekitar 70-80 persen area pertanian pada 2050. Dimana lebih dari 90 persen hasil umbi segar akan menjalani pemrosesan mendalam.

Vietnam memperkirakan ekspor singkong akan memperoleh keuntungan sekitar 2,3 miliar dolar AS hingga 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 37,2 triliun–Rp 40,5 triliun pada 2050. Jauh meningkat dibanding 2023 yang hanya 1,3 miliar dolar AS atau Rp 21,1 triliun.

Statistik Departemen Umum Bea Cukai menunjukkan bahwa Vietnam mengekspor 944,93 ton singkong dan produk-produknya pada kuartal pertama tahun ini, bernilai 430,44 juta dolar AS (Rp 6,97 triliun). Nilai tersebut meningkat 15,6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

China menjadi importir umbi singkong terbesar dari Vietnam. China membeli 94,2 persen dari total volume ekspor singkong dan 92 persen dari nilai ekspor Vietnam.

 

sumber : ANTARA/VNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement