Rabu 24 Apr 2024 15:06 WIB

BRI akan Tindak Tegas Penyebar Berita Hoaks 'Raibnya' Uang di Rekening 

BRI mengimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Ramai di media sosial imbauan kepada nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk segera menarik seluruh uangnya lantaran pemberitaan beberapa nasabah BRI yang kehilangan uang di rekeningnya.
Foto: BRI
Ramai di media sosial imbauan kepada nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk segera menarik seluruh uangnya lantaran pemberitaan beberapa nasabah BRI yang kehilangan uang di rekeningnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramai di media sosial imbauan kepada nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk segera menarik seluruh uangnya lantaran pemberitaan beberapa nasabah BRI yang kehilangan uang di rekeningnya. Bahkan, narasi yang ditulis oleh akun rama_news adalah raibnya uang para nasabah merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi. Saat ini, unggahan tersebut telah dilaporkan karena terbukti tidak benar atau berita palsu (hoaks).

Menanggapi hal ini, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan unggahan akun tersebut tidak benar dan tidak berdasar. BRI pun akan mengambil tindakan tegas atas penyebaran informasi palsu yang meresahkan masyarakat tersebut.

Baca Juga

"Atas beredarnya konten yang secara sengaja diviralkan dan telah memperoleh jutaan views tersebut, BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat," ujarnya dalam keterangan, Rabu (24/4/2024).

BRI mengimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara positif dan tidak mudah termakan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Ia pun menambahkan, dalam menjalankan operasionalnya, BRI berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dan prudential banking.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement