REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk memberdayakan perempuan lewat program BRInita (BRI Bertani di Kota) yang saat ini telah diimplementasikan di 21 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada 21 April lalu, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa perseroan mendorong kaum perempuan di berbagai wilayah di Indonesia untuk terus berkarya, kreatif, dan berusaha. “Program BRInita menjadi wadah bagi kaum wanita untuk bisa menyalurkan potensi dan kreativitas yang mampu memberikan nilai ekonomis,” kata Catur dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
BRInita menghadirkan beberapa potensi program yang bisa dimanfaatkan oleh anggota kelompok antara lain pengembangan aquaponik, pengolahan hasil panen tanaman yang dapat dijadikan olahan makanan, pengembangan agrowisata yang dapat berkolaborasi dengan stakeholder, serta pengembangan jaringan pemasaran produk.
“Ini menjadi wadah positif tentunya, terutama beberapa pelatihan dan program pemberdayaan di dalamnya yang diharapkan dapat mendorong kesejahteraan kaum wanita,” kata Catur.
Adapun sasaran program BRInita, yaitu penggiat lingkungan setempat yang merupakan anggota kelompok, baik kelompok wanita tani ataupun kelompok PKK, di lokasi padat penduduk dan pemukiman kumuh.
Catur mengatakan, BRInita tidak hanya menekankan pada pembangunan sarana fisik saja melainkan juga menyediakan pelatihan berkelanjutan yang diharapkan untuk menjaga kelestarian tanaman dan kelangsungan hidup ekosistem sekitar.
Dalam pelaksanaannya, BRI melakukan pembinaan bagi anggota kelompok atau penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli atau instansi terkait. Tak sampai di situ, BRI juga melakukan monitoring kegiatan urban farming dan melakukan pengembangan hasil urban farming sehingga mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, packaging dan pemasaran.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mereduksi polusi lingkungan, menambah keasrian, serta mengurangi sampah rumah tangga. Di sisi lain, hal ini sekaligus juga menjadi perwujudan kontribusi positif masyarakat bagi keseimbangan lingkungan,” kata Catur.
Sejak dijalankan pada 2022, catat perseroan, program BRInita telah menjalankan 49 kali pelatihan bagi penerima manfaat terdiri dari pelatihan budidaya hidroponik, perawatan tanaman hias, pembuatan eco enzyme, pencegahan dan pengendalian hama tanaman, serta pemakaian alat-alat sistem hidroponik.
Program yang telah melibatkan 615 jiwa dari kelompok usaha wanita atau ibu-ibu PKK itu tercatat telah melakukan panen sebanyak 348 kilogram perikanan seperti ikan lele dan nila mujaer. Selain itu, program BRInita juga menghasilkan 3.982 kilogram pupuk organik cair vegetatif dan kompos, 80 kilogram maggot (ulat) black soldier fly (BSF) yang dibudidayakan oleh anggota kelompok, serta 112 jenis tanaman obat-obatan keluarga.