Senin 22 Apr 2024 16:56 WIB

KCIC: 225 Ribu Penumpang Gunakan Whoosh Selama Periode Lebaran 2024

Penumpang tertinggi tercatat pada keberangkatan Stasiun Halim, 116 ribu orang.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 225.000 penumpang telah menggunakan kereta cepat Whoosh pada masa liburan Lebaran 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 225.000 penumpang telah menggunakan kereta cepat Whoosh pada masa liburan Lebaran 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat sebanyak 225 ribu penumpang telah menggunakan kereta cepat Whoosh pada masa liburan Lebaran 2024. Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengapresiasi minat tinggi masyarakat yang menjadikan Whoosh sebagai pilihan utama untuk mudik dan berwisata dari Kota Bandung maupun Jakarta.

“Jadi memang sebagai layanan perdana ya di angkutan Lebaran, kereta cepat Whoosh menghadirkan berbagai keunggulan terutama efektivitas waktu. Sehingga masyarakat bisa memanfaatkan atau memaksimalkan waktunya untuk kegiatan lain,” kata Emir di Bandung, Senin (22/4/2024).

Baca Juga

Dia menyebut penumpang tertinggi tercatat pada keberangkatan Stasiun Halim mencapai 116 ribu penumpang. Diikuti dengan keberangkatan Padalarang sebanyak 76 ribu penumpang, dan keberangkatan Tegalluar sebanyak 33.000 penumpang.

"Jadi selama angkutan Lebaran kemarin kita melayani sebanyak 225 ribu penumpang. Di mana puncak tertingginya pada 15 April 2024 dengan memberangkatkan 21.500 penumpang,” tambahnya

Adapun secara umum rata-rata penumpang Whoosh per harinya di masa mencapai 13 sampai dengan 21 ribu penumpang per hari.

Lebih lanjut, Emir menyatakan KCIC mengoperasikan 52 perjalanan kereta cepat Whoosh untuk melayani seluruh penumpang saat periode Lebaran 2024.

"Jadi sehari itu kita menjalankan 52 perjalanan Whoosh. Sehingga total kita menjalankan 40 perjalanan reguler dan 12 perjalanan tambahan,” kata dia.

Dia menambahkan pada periode tersebut juga, KCIC tetap menjual tiket dengan skema dynamic pricing atau tarif dinamis dengan menawarkan harga lebih hemat pada periode perjalanan tertentu.

“Jadi memang sejak Februari KCIC kan menerapkan dynamic pricing. Tarifnya menyesuaikan dengan momen, misalnya apakah momen high season, low season, kemudian jam keberangkatan di pagi atau di sore hari, jam sibuk atau di luar jam sibuk,” katanya.

Meskipun terjadi lonjakan penumpang, Emir mengungkapkan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan lancar tanpa hambatan yang signifikan dan kejadian tidak diinginkan.

"Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement