Sabtu 20 Apr 2024 06:05 WIB

Banyak Perusahaan Papua Berpotensi Go Public

Papan akselerasi untuk perusahaan dengan modal Rp 5 miliar-Rp 10 miliar.

Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.087 melemah 79,49 poin atau minus 1,11 persen dari perdagangan sebelumnya. Pelemahan IHSG terjadi usai Israel membalas serangan Iran. Ketegangan Iran dengan Israel yang semakin memanas tersebut menimbulkan sintimen negatif terhadap pasar modal Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua menyebutkan banyak perusahaan setempat seperti bergerak di pertambangan, perkebunan kemudian pariwisata berpotensi go public sehingga sangat diharapkan bisa menempatkan pasar modal untuk mendapatkan modal tambahan yang digunakan pengembangan produk.

Kepala Kantor BEI Papua Kresna Payokwa di Jayapura, Jumat (19/4/2024), mengatakan perusahaan yang ingin go public saat ini sudah lebih mudah di Bursa Efek Indonesia sendiri baik dari sisi modal perusahaannya kemudian dari dokumen-dokumen yang dipersiapkan.

Baca Juga

“Kami ada namanya papan akselerasi yang mana terbuka untuk perusahaan-perusahaan yang masih startup atau skala kecil dan sudah bisa langsung melistingkan di Bursa Efek Indonesia,” katanya.

Menurut Kresna, untuk papan akselerasi sendiri modalnya tidak sampai Rp 10 miliar bahkan dengan Rp 5 miliar itu sudah bisa mengajukan sebagai calon perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

“Namun tentunya harus mempunyai laporan keuangan yang baik serta sudah melewati pemeriksaan keuangan atau dari akuntan yang terverifikasi dari Bursa Efek Indonesia kemudian surat kesehatan misalnya memiliki komisaris dan direktur independen,” ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya sangat siap membantu jika ada perusahaan di Papua yang ingin go public karena itu sangat membantu dalam hal pendanaan bagi Perusahaan tersebut.

“Sampai saat ini belum ada perusahaan dari Papua yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia jadi kami sangat-sangat mendorong teman-teman pengusaha di Papua untuk bisa go public karena hampir semua daerah di Indonesia memiliki perwakilannya,” katanya lagi.

Dia menambahkan untuk itu dari Papua ada yang mau maju pastinya BEI akan mendukung baik itu kontraktor serta pertambangan, perkebunan itu boleh menjadi perusahaan go public.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement