Selasa 16 Apr 2024 12:26 WIB

Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran

Sebanyak 46 persen diserap selama bulan April termasuk pada periode libur Lebaran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Foto udara operator mengoperasikan mesin pertanian untuk memanen padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahad (7/4/2024). Sejumlah daerah di Sulsel telah memasuki masa panen raya padi hingga Mei 2024 dan Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani dengan target sebanyak 145 ton gabah setara beras.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Foto udara operator mengoperasikan mesin pertanian untuk memanen padi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Ahad (7/4/2024). Sejumlah daerah di Sulsel telah memasuki masa panen raya padi hingga Mei 2024 dan Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan memaksimalkan penyerapan hasil panen petani dengan target sebanyak 145 ton gabah setara beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog gencar melakukan penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) dari petani untuk pengadaan beras dalam negeri. Sampai 14 April 2024, Bulog telah membeli sekitar 120 ribu ton setara GKP atau sekitar 64 ribu ton setara beras.

"Sepuluh hari masa libur Lebaran, jajaran Bulog terus melakukan pengadaan dalam negeri. Sampai dengan 14 April 2024 Bulog telah menyerap sekitar 120 ribu ton setara GKP atau sekitar 64 ribu ton setara beras," ujar Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi dikutip dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga

Bayu mengatakan, dari jumlah tersebut sekitar 46 persen diserap selama bulan April termasuk pada periode libur Lebaran. Bulog melakukan penyerapan di berbagai daerah di Indonesia.

"Daerah-daerah dimana pengadaan dalam negeri dilakukan dalam jumlah cukup besar adalah wilayah Kerja Bulog Jatim, Jateng, Jabar, NTB, Sumsel dan Jogja," ujarnya.

Namun demikian, jumlah 64 ribu ton setara beras yang berhasil diserap Bulog tahun ini masih lebih kecil dibandingkan rata-rata pengadaan dalam negeri Bulog Januari hingga April pada periode 2021-2023 yang mencapai sekitar 375 ribu ton. 

Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi dari keterlambatan tanam dan panen tahun ini serta permasalahan produksi lainnya yang telah dicatat oleh BPS sebagai penurunan produksi Kuartal Pertama 2024 sekitar 17 persen dibandingkan 2023. 

"Untuk itu, Bulog akan terus aktif melakukan pengadaan dalam negeri selama musim panen bulan April ini yang diperkirakan masih akan berlanjut pada bulan Mei," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement