REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala cabang PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Medan Biwa Abi Laksana menyatakan, pihaknya siap melayani puncak arus balik dari Pelabuhan Belawan, Medan, dengan menggunakan KM Kelud yang diprediksi pada Kamis (18/4/2024).
"Kami berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait," ujar Biwa di Medan, Sabtu (13/4/2024).
Untuk itu, dia melanjutkan, Pelni Medan dan setiap pihak yang terkait Lebaran 2024 memaksimalkan pos terpadu yang ada di Pelabuhan Belawan. Selain Pelni, pihak-pihak yang terlibat di posko tersebut meliputi Dinas Perhubungan Sumut, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), KSOP Utama Belawan, TNI dan Polri. Kemudian, ada pula yang mengurusi kesehatan misalnya dari puskesmas dan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Bukan cuma itu, Pelni juga mengoperasikan kamera pengawas (CCTV), poliklinik dan safety box di atas KM Kelud. Lalu, di KM Kelud juga ada personel marinir TNI AL untuk pengamanan," tutur Biwa.
PT Pelni cabang Medan menyatakan, puncak arus balik dari Pelabuhan Belawan dengan KM Kelud diperkirakan terjadi pada 18 April 2024 atau delapan hari setelah Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu (10/4). Ketika itu, KM Kelud akan berangkat dari Medan menuju Batam pukul 17.00 WIB.
Biwa menyebut, pihaknya memprediksi jumlah penumpang yang naik dari Pelabuhan Belawan menuju Batam pada tanggal itu mencapai 3.741 orang atau sesuai jumlah maksimal penumpang KM Kelud yang diizinkan Kementerian Perhubungan selama masa Lebaran 2024.
Sebab sampai Sabtu (13/4), dia menyatakan bahwa sudah ada 3.475 penumpang yang membeli tiket untuk keberangkatan dengan KM Kelud pada 18 April 2024.
PT Pelni (Persero) menetapkan masa angkutan Lebaran 2024 berlangsung pada 26 Maret-26 April.
Selama periode itu, Kementerian Perhubungan memberikan dispensasi bagi KM Kelud untuk menambah kapasitas maksimal dari normal 2.607 penumpang menjadi 3.741 penumpang.