REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX Manokwari menyebutkan dua maskapai penerbangan berminat masuk dan beroperasi di Bandara Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat setelah perpanjangan landasan pacu bandara itu dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IX Manokwari Sigit Pramono di Manokwari, kemarin, mengatakan, perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter membuat penerbangan menjadi lebih aman dan nyaman.
"Tahun ini dua maskapai penerbangan yaitu Pelita Air dan TransNusa sedang berkoordinasi untuk masuk ke Bandara Rendani," kata Sigit.
Ia menjelaskan perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani menjadi langkah strategis untuk menarik maskapai penerbangan masuk ke Manokwari.
Meski perpanjangan landasan pacu 2.300 sudah selesai dikerjakan, tapi belum bisa digunakan. Sebab landasan pacu tersebut harus diverifikasi dan dipublikasi oleh Kementerian Perhubungan.
"Nantinya setelah diverifikasi, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan publikasi terkait panjang landasan pacu Bandara Rendani yang sudah 2.300 meter. Status landasan pacu bandara harus diberitahukan pada seluruh dunia," kata dia.
Ia mengatakan, tahun ini penerbangan Pelita Air akan menjajaki masuk ke Bandara Rendani pada medio semester kedua 2024. Sedangkan maskapai TransNusa, perwakilannya tengah mengurus perizinan di Otban Wilayah IX Manokwari untuk masuk di Manokwari. Maskapai tersebut berpeluang masuk ke Manokwari setelah membuka rute Manado dan Ambon dari Bandara Domine Edward Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya.
"TransNusa melayani penerbangan intra-Papua, seperti Sorong-Timika, Sorong-Jayapura, Sorong-Manokwari. Ada rencana juga mereka melayani penerbangan ke Jakarta dan Makassar," kata Sigit.
Ia menambahkan Otban Wilayah IX Manokwari melakukan fungsi pengawasan dan pengendalian penerbangan di empat daerah yaitu Manokwari-Provinsi Papua Barat, Sorong-Provinsi Papua Barat Daya, Biak-Provinsi Papua dan Nabire-Provinsi Papua Tengah.