Ahad 07 Apr 2024 09:07 WIB

Tips Mudik Lewat Pelabuhan Merak-Bakauheni

Belum ada prediksi berapa jumlah pemudik yang akan tiba di pelabuhan.

Sejumlah kendaraan pemudik mengatre untuk memasuki kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (6/4/2024). Penjualan tiket kapal Ferry hingga 8 April 2024 sudah habis terjual pada puncak arus mudik Lebaran 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan pemudik mengatre untuk memasuki kapal Ferry di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (6/4/2024). Penjualan tiket kapal Ferry hingga 8 April 2024 sudah habis terjual pada puncak arus mudik Lebaran 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelabuhan Merak-Bakauheni menjadi titik penting arus mudik yang menghubungkan Jawa dan Sumatera lewat jalur darat dan laut. Sejumlah kebijakan telah diterapkan untuk melancarkan arus mudik dan balik oleh otoritas dan para stakeholder. 

Pemudik diharapkan mengikuti setiap ketentuan yang berlaku demi keamanan dan keselamatan menuju kampung halaman. Berikut ini Republika merangkum sejumlah tips bagi pemudik yang melalui Pelabuhan Merak-Bakauheni:

Baca Juga

1. Pemudik harus sudah memiliki tiket menyeberang sebelum berangkat

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim melarang pemudik berangkat ke Merak tanpa tiket, karena hal tersebut akan menjadikan situasi di pelabuhan itu semakin menyulitkan.

Saat ini, petugas pelabuhan melaporkan kuota tiket penyeberangan dari Merak ke Bakauheni sudah terjual habis dan tidak akan dijual lagi sampai keberangkatan dimulai tanggal 9 April.

"Saya imbau kepada masyarakat yang belum berangkat dari rumahnya, jangan dulu berangkat sebelum membeli tiket," kata Abdul saat ditemui di lantai 3 Mal Sosoro, Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (7/4/2024). 

Kapolda mengingatkan, sesuai dengan informasi dari pemerintah dari awal, tahun ini akan terjadi lonjakan jumlah pemudik yang signifikan.

"63 persen peningkatan hari ini dibanding tahun kemarin. Tahun lalu, 18.000 orang per hari ini, tapi sekarang ada 29.000 orang per hari," kata Abdul.

Abdul mengatakan kesulitan di Merak saat ini yaitu para pemangku kepentingan (stakeholder) tidak dapat memprediksi berapa jumlah pemudik yang akan tiba di pelabuhan, sedangkan ritme kedatangannya itu harus bisa disamakan dengan kapasitas kapal yang akan bergerak.

"Karena kapasitas kapal juga terbatas, dermaganya juga terbatas, sedangkan kendaraan yang masuk ada puluhan ribu," kata Kapolda Banten.

2. Atur jadwal keberangkatan dan update kondisi jalanan...

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement