REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Penumpang kapal feri lintasan penyeberangan Jangkar (Situbondo)-Lembar (Lombok) merosot hingga 70 persen setelah masa promosi tiket berakhir. Kendaraan truk logistik banyak beralih menyeberang melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Koordinator PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Yajid, menyatakan, penurunan jumlah penumpang kapal laut khususnya kendaraan logistik dari Pelabuhan Jangkar ke Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjadi sejak promosi tiket penyeberangan berakhir pada 15 Maret 2024.
"Penurunan jumlah penumpang cukup signifikan, karena harga tiket kapal feri Jangkar-Lembar lebih mahal dibanding lewat Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), selisihnya mencapai sekitar Rp 800 ribu," kata Yajid, di Situbondo, Jawa Timur, Jumat (29/3/2024).
Habisnya masa promosi tiket kapal feri dari Pelabuhan Jangkar ke Pelabuhan Lembar ini, ujar Yajid, mendorong para pengguna jasa angkutan laut lebih memilih dan beralih menyeberang melalui Pelabuhan Ketapang karena harga tiket kapal feri lebih murah.
Mayoritas pengguna jasa penyeberangan seperti truk logistik tujuan Kabupaten Lombok Barat, itu selama ini menyeberang lewat Pelabuhan Jangkar, Situbondo, karena ada promosi harga tiket.
"Sampai dengan hari ini (pascapromosi tiket habis) ada empat kapal feri rute Jangkar-Lembar (dari sebelumnya enam unit kapal feri beroperasi). Kami maklumi karena satu kali perjalanan Jangkar-Lembar BBM bisa mencapai puluhan juta rupiah," katanya pula.
Berikut tarif tiket penyeberangan lintas Jangkar-Lembar:
Golongan I Rp 138.600
Golongan II Rp 253.800
Golongan III Rp 481.000
Golongan IV (penumpang) Rp 1.449.800
Golongan IV (barang) Rp 1.418.000
Golongan V (penumpang) Rp 2.627.300
Golongan V (barang) Rp 2.614.400
Golongan VI (penumpang) Rp 4.217.200
Golongan VI (barang) Rp 4.206.700
Golongan VII Rp 5.582.700
Golongan VIII Rp 7.830.400
Golongan IX Rp 9.624.500.