Kamis 28 Mar 2024 10:48 WIB

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Seiring Sentimen Domestik dan Global

Gugatan pemilu di MK dan data inflasi inti AS jadi sentimen tersendiri bagi pasar.

Pekerja membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja membersihkan lantai di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/3/2024) berpeluang menguat terbatas di tengah adanya sentimen dari domestik ataupun global.

IHSG dibuka melemah 20,92 poin atau 0,29 persen ke posisi 7.289,16. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 4,58 poin atau 0,46 persen ke posisi 9815,78.

Baca Juga

"IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas.

Dari dalam negeri, Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada Kamis (28/3/2024) pukul 13.00 WIB, dengan agenda mendengarkan jawaban dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). MK memberikan kesempatan kepada KPU sebagai pihak yang dijadikan termohon, yang mana KPU diberi kesempatan untuk merespons gugatan dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Sidang perdana sengketa Pilpres di MK berpotensi memberikan tekanan bagi pasar lantaran tensi politik dalam negeri kembali meningkat.

Selain itu, pada akhir pekan terdapat libur panjang memperingati perayaan Jumat Agung dan pada saat bersamaan, pegawai swasta sudah mendapatkan THR dan gaji, yang mana kedua hal ini diyakini akan mendongkrak ekonomi pada akhir pekan ini karena konsumsi akan meningkat tajam.

Dari mancanegara, pelaku pasar sedang memperhatikan rilis data klaim pengangguran periode 23 Maret 2024 malam nanti pukul 19.00 WIB, yang diperkirakan akan mencapai 215 ribu, atau lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 210 ribu. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS periode Februari 2024, pada Jumat pukul 19.30 WIB, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 0,4 persen dibandingkan Januari 2024 yang 0,3 persen

Dari Eropa, anggota dewan ECB Piero Cipollone menyebut Bank Sentral Eropa semakin yakin inflasi akan turun kembali ke target 2 persen pada pertengahan 2025 karena pertumbuhan upah yang moderat.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup kompak menguat, dengan Indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi di tengah kinerja kuartal pertamanya yang terbaik sejak tahun 2019, Dow Jones Industrial Average juga meningkat 1,22 persen atau 477,75 poin untuk ditutup pada 39.760,08.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 518,39 poin atau 1,27 persen ke 40.244,39, indeks Hang Seng melemah 18,30 poin atau 0,11 persen ke 16.374,53, indeks Shanghai menguat 3,87 poin atau 0,13 persen ke 2.989,26, dan indeks Straits Times melemah 5,65 poin atau 0,17 persen ke 3.246,05.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement