Ahad 17 Mar 2024 23:50 WIB

PT LRS Penuhi Kebutuhan Persinyalan dan Telekomunikasi Perkeretaapian

PT LRS juga melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri.

Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (23/7).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) Palembang melintas di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Senin (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Len Railway Systems (LRS) memenuhi kebutuhan persinyalan dan telekomunikasi perkeretaapian Indonesia sebagai penyedia utama dalam bidang tersebut.

"PT LRS merupakan salah satu yang terbaik dalam penyediaan sistem tenaga listrik dan sistem SCADA kereta di Indonesia," kata Direktur Utama PT Len Railway Systems (LRS) Agung Darmawan.

Baca Juga

PT LRS merupakan anak perusahaan dari PT LEN Industri (Persero) (LEN) yang khusus bergerak di bidang berbasis teknologi dan merupakan induk Holding BUMN Industri Pertahanan yang berkembang di Indonesia. Secara historis, LEN pertama kali terlibat dalam bisnis perkeretaapian Indonesia di tahun 1984.

Selama lebih dari 35 tahun berkiprah di bidang perkeretaapian, perusahaan tersebut telah menyelesaikan lebih dari 150 proyek dengan 350 stasiun dan panjang lintasan kurang lebih 3.200 kilometer.

PT LRS juga terlibat dalam proyek-proyek kereta perkotaan di Indonesia sejak 2016. Beberapa contohnya adalah pembangunan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, LRT Palembang, LRT Jakarta Fase 1 dan LRT Jabodebek. Terkini, PT LRS bersama PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya tergabung dalam sebuah Kerja Sama Operasi (KSO) proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B.

Setelah proyek LRT Fase 1B terwujud, LRS berharap animo masyarakat semakin meningkat untuk menggunakan transportasi publik modern yang terintegrasi. Masyarakat juga diharapkan menjadikannya sebagai pilihan utama untuk melakukan mobilitas sehari-hari.

Selain itu, LRT Jakarta menjadi transportasi publik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem dimana kereta melaju dengan aman di kontur trek yang ekstrem sekalipun (articulated bogie).

"Sehingga penumpang tetap merasakan kenyamanan saat menggunakan LRT Jakarta serta kelebihannya yang mampu menekan emisi karbon di Jakarta," kata dia.

Faktor teknologi dalam kereta api ringan di Indonesia salah satunya adalah terkait sistem persinyalan dan telekomunikasi. "Hal tersebut menjadi penunjang utama dalam memastikan keamanan perjalanan kereta saat beroperasi," ujarnya.

Selain menjadi pelopor proyek persinyalan dan komunikasi perkeretaapian di Indonesia, PT LRS juga melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Ekspansi itu antara lain ke Bangladesh, Singapura, Malaysia dan Filipina yang tentunya berdampak pada pemasukan negara dan eksposur global yang dapat mengharumkan nama Indonesia di bidang teknologi perkeretaapian.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement