REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyambut positif kolaborasi tabungan emas BSI dengan PT Pegadaian sebagai bagian dari holding ultramikro yang dipimpin PT Bank Rakyat Indonesia (BRI). Hal tersebut merupakan salah satu opsi dari rencana divestasi saham BRI dan PT Bank Negara Indonesia atau BNI di BSI.
"Tabungan emas kita dengan tabungan emas Pegadaian kurang lebih sama, sama persis, mereka digital, kami juga digital," ujar SVP Gold Pawning Business BSI Mahendra Nusanto kepada Republika di sela-sela acara "Priority Gathering Sustainable Investment Prosperity" di Hotel Westin, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Mahendra menilai upaya kolaborasi tabungan emas BSI dan Pegadaian merupakan hal yang sangat mungkin terjadi. Namun BSI, lanjut Mahendra, masih menunggu progress dari rencana divestasi saham BRI dan BNI di BSI untuk menindaklanjuti kolaborasi tabungan emas tersebut.
"Kalau dari Kementerian BUMN kemarin itu ada (rencana) seperti itu, itu sangat dimungkinkan untuk kita kolaborasi dengan Pegadaian, polanya sama persis," ucap Mahendra.
Mahendra menyampaikan belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai rencana kolaborasi tersebut. BSI, lanjut Mahendra, masih menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait divestasi saham. "Masih menunggu POJK, kemarin ada rencana penerbitan POJK terkait usaha, termasuk juga (kolaborasi) tabungan emas itu," kata Mahendra.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengungkapkan sejumlah opsi dalam proses divestasi saham BNI dan BRI di BSI. "Ada dua opsinya, satu mencari mitra strategis, kedua kita me-link dengan tabungan emas," kata Erick di Jakarta, Senin (26/2/2024).