REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara mengenai posisi komisaris utama PT Pertamina (Persero) yang masih lowong. Posisi itu sebelumnya diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memilih mengundurkan diri karena mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Erick mengatakan, posisi kosong tidak hanya untuk komut Pertamina, melainkan juga sejumlah komisaris BUMN kosong. Hal itu karena ada komisaris yang mundur karena ikut kampanye Pilpres 2024 maupun lantaran meninggal, seperti Letjen (Purn) Doni Monardo yang menduduki komut MIND ID.
Baca: Mengenal Raja Baru Malaysia, Junior Prabowo di Fort Bragg, AS
"Memang ada beberapa komisaris ytama yang mengundurkan diri dan yang ada yang mendahului kita seperti Pak Jenderal Doni Monardo, almarhum salah satu sahabat saya," ujar Erick dalam ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024) malam WIB.
Karena itu, ia sedang mencari sosok terbaik untuk menduduki beberapa posisi lowong di BUMN. "Memang kita sedang mencari figur yang tepat supaya bisa menjaga keberlanjutan BUMN juga," ucap Erick.
Selain Ahok, terdapat nama lain yang juga mengundurkan diri, seperti Abdee Slank dari Komisaris Telkom dan Arief Rosyid dari Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan pengunduran diri merupakan hal yang lumrah dan telah sesuai dengan aturan yang berlaku di BUMN.