Ahad 03 Mar 2024 12:20 WIB

Berkat Transformasi, Erick Bikin BTN tak Lagi Dipandang Sebelah Mata

Erick Thohir meminta perubahan logo tak hanya sekadar formalitas.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Foto: Dok. Republika
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN meluncurkan logo baru pada momentum HUT ke-74 perusahaan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perubahan logo tak hanya sekadar formalitas, melainkan mampu terimplementasikan dengan optimal. 

"Saya ingin menitipkan pesan, jangan hanya mengubah logo, tapi nafas dari logo (baru) itu pun harus benar-benar dimaknai," ujar Erick dalam HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (3/3/2024).

Baca Juga

Erick mengapresiasi perjuangan BTN yang terus bertransformasi sebagai lembaga keuangan yang andal dan profesional. Erick mengatakan perubahan BTN terbukti dengan tingkat kesehatan perusahaan yang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

"Kalian dulu bank dianggap bank sebelah mata, untungnya hanya Rp 200 miliar, sekarang sudah Rp 3,5 triliun, artinya bank yang sehat, saya yakin pelayanannya dan kesejahteraannya tentu akan jauh lebih sehat," ucap Erick. 

Erick juga mendorong BTN menjadi solusi atas permasalahan backlog perumahan Inovasi yang sudah mencapai 12,7 juta rumah. Erick meminta direksi dan komisaris untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan sinergitas dengan Perumnas dan KAI dalam meningkatkan perumahan, terutama bagi milenial. 

"Ingat, penduduk kita lebih banyak di perkotaan saat ini. Artinya perlu ada solusi ekosistem pembangunan perumahan dalam menjawab tantangan," kata Erick.  

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan perubahan logo harus disertai dengan perubahan sikap. BTN, ucap Basuki, harus memberikan terobosan dan perubahan dalam melayani kebutuhan masyarakat.  

"Harus menunjukkan perubahan sikap, menjadi lebih sigap dan efisien. Artinya bunga KPR nonsubsidi harus bisa diturunkan. Kalau tidak bisa diturunkan, omong kosong itu perubahan BTN," kata Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement