REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, minat lelang Surat Utang Negara (SUN) menembus Rp 61,04 triliun pada Selasa (27/2/2024). Pencapaian itu dinilai berkat solidnya perekonomian domestik.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan menjelaskan, nilai tersebut meningkat dari lelang sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 52,63 triliun. “Solidnya indikator perekonomian domestik, seperti stabilnya BI-Rate, positifnya kinerja APBN awal tahun ini, serta naiknya pertumbuhan kredit dan likuiditas uang beredar menjadi katalis positif yang cukup mampu meredam isu kebijakan suku bunga yang tinggi untuk waktu lebih lama,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/4/2024).
Dijelaskan, isu suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama muncul usai rilis FOMC minutes dan komentar lanjutan pejabat the Fed yang mengonfirmasi kebijakan high for longer tersebut. Sementara, pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) diprediksi tetap dapat dilakukan tahun ini.
Disebutkan, total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat signifikan menjadi Rp 10,4 triliun dari Rp 4,23 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp 4,34 triliun atau 41,67 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp 1,17 triliun atau 4,87 persen dari total awarded bids.
Permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun. Jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 50,34 persen dari total incoming bids dan 46,71 persen dari total awarded bids.
Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp 17,8 triliun (29,16 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp 3,31 triliun (13,79 persen dari total awarded bids). Seiring minat investor di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang masih tinggi dan kondisi pasar SBN yang relatif stabil, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 2 sampai 6 basis poin (bps) apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.
Lalu dengan mempertimbangkan imbal hasil (yield) SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp 24 triliun pada lelang SUN hari ini. Sesuai kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada 13 Maret mendatang.