Selasa 27 Feb 2024 21:24 WIB

Bandara Kertajati Bakal Ganti Nama, Ini Bocorannya

Nama tersebut, kata Dodo, tengah dibahas oleh pemerintah setempat.

Calon penumpang berjalan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (29/10/2023).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Calon penumpang berjalan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (29/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi bocoran bahwa calon pengganti nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, bukan hanya KH Abdul Chalim, tapi juga nama lainnya yang terdiri atas nama pahlawan sampai kerajaan.

Pelaksana Harian (Plh) Asda I Setda Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar menyampaikan, selain KH Abdul Chalim, ada juga yang mengusulkan nama pahlawan dari Majalengka dalam perang Cirebon melawan Belanda, Bagus Rangin, serta nama kerajaan yang pernah berdiri di Majalengka.

Baca Juga

"Jadi ada yang mengusulkan KH Abdul Chalim, lalu Bagus Rangin, dan juga nama kerajaan yang dulu ada di Majalengka," kata Dodo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

Nama tersebut, kata Dodo, tengah dibahas oleh pemerintah setempat bersama berbagai pihak dengan melibatkan akademisi untuk menentukan nama yang paling sesuai termasuk terkait regulasinya, untuk menggantikan nama BIJB Kertajati.

Karenanya, kata dia, Pemprov Jawa Barat tengah menunggu usulan dari pemerintah Majalengka, dan ditargetkan pada Mei 2024 bisa rampung di tingkat provinsi dan diserahkan ke pemerintah pusat.

"Jadi nama pengganti bisa pahlawan atau tempat bersejarah. Ini masih menunggu usulan dari Pj Bupati (Majalengka, Dedi Supandi) mana yang memenuhi persyaratan. Rencananya nanti ada usulan. Mudah-mudahan antara Mei ini tuntas dan diharapkan sebelum Agustus bisa (peresmian)," ujar Dodo.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengaku, pihaknya siap memfasilitasi wacana usulan penggantian nama BIJB Kertajati.

Awalnya yang menyeruak adalah KH Abdul Chalim yang merupakan ulama dari Majalengka yang menjadi salah satu motor pendirian organisasi IsIam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 2023.

Selanjutnya, ada Bagus Rangin yang merupakan salah satu tokoh masyarakat Majalengka dalam perjuangan melawan Belanda (VOC) saat Perang Cirebon tahun 1805-1812. Nama Bagus Rangin kini tengah diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Sementara untuk nama kerajaan sebagai nama BIJB Kertajati kemungkinan akan dipilih dari tiga nama kerajaan di Majalengka yakni Kerajaan Talaga Manggung, Kerajaan Rajagaluh, atau Kerajaan Sindangkasih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement