REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan bahwa Jepang terus mendorong kerja sama dengan Indonesia untuk menguatkan kinerja ekonomi di tengah perlambatan ekonomi yang dialami Jepang.
“Saya pikir, kita bisa bekerja sama dengan sangat baik untuk mengatasi masalah ekonomi, tidak hanya untuk Jepang tapi juga Indonesia yang masih perlu bantuan untuk berkembang. Kita tentu punya hubungan yang saling menguntungkan,” ucap Masaki dilansir ANTARA.
Dubes mengakui ekonomi Jepang tidak dalam keadaan baik akibat tekanan deflasi dalam beberapa waktu belakangan. Ia juga menyebut tingkat kenaikan gaji sebagai salah satu masalah serius lain yang dihadapi negaranya.
Akibat lesunya ekonomi, Jepang mengalami resesi dan kehilangan statusnya sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia.
Masaki mengatakan, demi memacu ekonomi Jepang, pihaknya terus mendorong kerja sama ekonomi di berbagai sektor dengan sejumlah negara, termasuk dengan Indonesia. Kerja sama tersebut juga menjadi salah satu upaya memulihkan ekonomi Jepang dari resesi, ucapnya.
Ia juga menyebut pengembangan proyek infrastruktur, transisi energi, serta sumber daya berkelanjutan sebagai sejumlah bidang yang kerjasamanya patut dikembangkan lebih jauh dengan Indonesia.
“Terkait hal ini, Indonesia dan Jepang juga dapat bekerja sama dalam aspek perdagangan, investasi, dan pertukaran tenaga kerja. Selain itu, saat ini juga banyak warga negara Indonesia yang tidak hanya berwisata, tapi juga bekerja, di Jepang,” kata Dubes.
Masaki mengatakan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 28 ribu pekerja Indonesia yang berkecimpung dalam industri manufaktur, agrikultur, layanan medis, perikanan, dan sektor lainnya di Jepang.
Keberadaan pekerja Indonesia yang ahli di bidangnya tersebut amat bermanfaat bagi memenuhi permintaan tenaga kerja terampil di Jepang dan untuk menggerakkan ekonomi negara tersebut secara umumnya, ucap dia.
“Oleh karena itu, kami memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pekerja ahli dari Indonesia, karena kami perlu tenaga kerja yang berkualitas,” ucap Duta Besar.