REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke Rusia terkait perang Ukraina. Dalam sanksi ini Uni Eropa melarang hampir 200 entitas dan individu yang dituduh membantu Moskow membeli senjata atau terlibat dalam penculikan anak-anak Ukraina.
"Duta besar Uni Eropa menyetujui prinsip paket sanksi ke-13 dalam kerangka kerja agresi Rusia terhadap Ukraina," kata Belgia yang menjadi ketua Uni Eropa tahun ini di media sosial X, Selasa (21/2/2024).
"Salah satu sanksi terluas disetujui di Uni Eropa," tambah Belgia.
Paket baru ini menambah 193 entitas dan individu ke dalam daftar orang-orang yang dilarang terbang atau berbisnis di Uni Eropa. Namun sumber diplomatik Uni Eropa mengatakan tidak ada langkah spesifik terhadap sektor ekonomi spesifik.
Sumber mengatakan fokus daftar ini dipecah antara entitas dan individu yang merupakan bagian dari kompleks militer industri Rusia dan mereka yang terlibat dalam penculikan dan pelacakan anak-anak Ukraina. Sumber mengatakan satu perusahaan Korea Utara dan Belarusia juga masuk dalam daftar yang dikenakan sanksi.
Bulan Maret lalu kepala jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengatakan Rusia memindahkan "setidaknya ratusan" anak-anak dari panti asuhan dan pusat layanan di daerah pendudukan Ukraina dan "banyak" yang ditempatkan untuk diadopsi.
ICC mendakwa pejabat-pejabat Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin atas penculikan anak-anak Ukraina yang masuk dalam kejahatan perang. Moskow membantah melakukan kejahatan dan mengatakan mereka memindahkan anak-anak dari zona perang untuk melindungi mereka. Ukraina mengatakan Rusia sudah memindahkan lebih dari 4.000 anak-anak.
Sanksi terbaru ini fokus pada jaringan pengadaan yang mendukung militer Rusia, terutama rantai pasokan untuk membuat drone. Dua puluh tujuh perusahaan ditambahkan ke dalam daftar Lampiran IV, yang berarti perusahaan-perusahaan Eropa tidak dapat menjual barang-barang penggunaan ganda kepada mereka.
Sumber-sumber mengatakan perusahaan-perusahaan yang ditambahkan sebagian besar berasal dari Rusia dan termasuk tiga perusahaan Cina daratan dan satu perusahaan yang berbasis di Hong Kong.
Paket ini akan resmi disetujui tepat pada hari ulang tahun kedua dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada tanggal 24 Februari.
"Kita harus terus mendegradasi mesin perang Putin, kami juga akan terus memangkas akses Rusia terhadap pesawat tak berawak," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di media sosial X.
Para duta besar juga memperbarui rezim sanksi saat ini yang mencantumkan sekitar 2.000 individu dan perusahaan selama enam bulan.