REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- BUMN PT Pelindo Cabang Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, mendata sebanyak 11 kapal pesiar sudah sandar selama Januari hingga pertengahan Februari ini di Pelabuhan Benoa, dari total sebanyak 52 kapal pesiar yang mendaftar untuk sandar selama 2024.
"Untuk Februari ini dijadwalkan ada 10 kapal pesiar sandar di Benoa,” kata General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Benoa Anak Agung Gde Agung Mataram di Denpasar, Senin (19/2/2024). Sedangkan, selama 2023, Pelindo Benoa mendata sebanyak 48 kapal pesiar sandar di Pelabuhan Benoa.
Kedatangan kapal pesiar itu diharapkan menyumbang kedatangan wisatawan mancanegara di Bali saat musim sepi kunjungan (low season) pada Februari ini. Beberapa kapal pesiar yang sudah sandar itu yakni Norwegian Jewel, Celebrity Millenium dan Oceania Regatta.
Kemudian, Seven Seas Explorer, Crystal Symphony dan Pasific Adventure dengan rata-rata membawa penumpang di atas 2.000 orang dengan panjang kapal rata-rata di atas 260-294 meter.
Pelindo memperkirakan jumlah wisatawan mancanegara yang diangkut kapal pesiar pada 2024 itu mencapai sekitar 89.400 orang. Sedangkan jumlah wisatawan asing yang dibawa 48 kapal pesiar pada 2023 itu mencapai sekitar 77.864 orang.
Saat ini, Pelabuhan Benoa tak hanya menurunkan penumpang (debarkasi) tapi juga sudah menaikkan penumpang atau embarkasi wisatawan asing.
Seperti yang dilakukan kapal pesiar Celebrity Millenium sepanjang 294 meter yang pada 4 Januari 2024 menaikkan 2.300 orang penumpang melalui Pelabuhan Benoa.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, wisatawan kapal pesiar memiliki tingkat belanja yang besar meski rata-rata kunjungan singkat yakni diperkirakan 1.500 hingga 2.000 dolar AS per kunjungan per orang.
Pelabuhan Benoa saat ini dikembangkan sebagai Pusat Pariwisata Maritim (Bali Maritime Tourism Hub/BMTH).
Beberapa infrastruktur dasar sudah rampung untuk mendukung BMTH di antaranya perpanjangan dermaga yang saat ini sudah mencapai 500 meter dari awalnya 350 meter sehingga mampu menampung dua kapal pesiar parkir dalam waktu bersamaan.
Nantinya, sebanyak empat hingga lima kapal pesiar jumbo bisa sandar di Pelabuhan Benoa/BMTH dalam waktu yang bersamaan, menunggu relokasi terminal migas yang rencananya direlokasi di sebelah utara Pelabuhan Benoa.
Berdasarkan data Pelindo Regional III, total biaya yang dikucurkan untuk proyek BMTH itu yakni Rp 1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastruktur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun dari kantong Pelindo.