Jumat 16 Feb 2024 20:18 WIB

Kisah Inspiratif Nasabah PNM Mekaar Berhasil Kantongi Sertifikat Halal

Nasabah PNM Mekaar raih sertifikat halal lewat produk donat wortel.

Ibu rumah tangga inspiratif asal Balikpapan, Cut Nuraini, merupakan nasabah binaan PNM Mekaar, pengusaha ultra mikro yang berhasil mengantongi sertifikat halal, memiliki variasi produk usaha dan mendapat omzet jutaan rupiah perbulan.
Foto: Dok. PNM
Ibu rumah tangga inspiratif asal Balikpapan, Cut Nuraini, merupakan nasabah binaan PNM Mekaar, pengusaha ultra mikro yang berhasil mengantongi sertifikat halal, memiliki variasi produk usaha dan mendapat omzet jutaan rupiah perbulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu rumah tangga inspiratif asal Balikpapan, Cut Nuraini, merupakan nasabah binaan PNM Mekaar, pengusaha ultra mikro yang berhasil mengantongi sertifikat halal, memiliki variasi produk usaha dan mendapat omzet jutaan rupiah perbulan.

Uniknya, produk usaha yang ditawarkan oleh Nuraini berawal dari permasalahan anaknya yang sulit untuk mengkonsumsi sayur khususnya wortel. Ia pun bertekad untuk mencoba membuat sajian camilan yang mengandung wortel.

Baca Juga

“Tahun 2017 saya coba olah gimana sayuran bisa dikonsumsi anak saya, awalnya dari donut wortel. Saya modifikasi bahan kentang diganti wortel," jelas wanita yang bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar pada tahun 2022 silam, mengutip keterangan tertulis, Jumat (16/2/2024).

Meskipun mengalami kegagalan di percobaan awal, Nuraini tidak patah semangat dan terus explore hingga menemukan racikan yang pas hingga disukai oleh anaknya. Berbekal akun Facebook, Ia berniat membagikan ceritanya yang sukses menyajikan donut wortel untuk anaknya yang sulit makan sayur.

“Banyak yang tanya-tanya dan saya kirimkan tester. Lama-lama banyak pesanan dan akhirnya saya jadi serius jualan di tahun 2018,” tambahnya. 

Menurut Nuraini, kunci dari bisnis camilan adalah harus memiliki ciri khas sendiri, konsisten dan terus belajar.

Setelah empat tahun berjalan, Nuraini membutuhkan tambahan modal dan dikenalkan kepada petugas Mekaar oleh keluarganya yang sudah lebih dulu bergabung menjadi nasabah. Setelah bergabung, Ia pun merasakan adanya manfaat lebih dari sekadar modal uang tetapi juga diberikan pelatihan usaha secara gratis.

“Saya jadi sering diajak ikut kegiatan pengembangan usaha, pelatihan-pelatihan dari PNM. Produk saya jadi makin dikenal dan sekarang bertambah jualan jajanan stik wortel,” ujarnya.

Berkat rutin mengikuti program pendampingan, hingga saat ini produk camilan wortel miliknya sudah bisa dibeli melalui e-commerce dan jasa pemesanan makanan secara online serta mulai tersedia di toko oleh-oleh Balikpapan.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi turut bangga atas perjuangan para nasabah ultra mikro yang semangat berinovasi dan mengikut program pengembangan usaha yang PNM berikan untuk membantu mereka mencapai kesejahteraan keluarga.

“Kami percaya jika nasabah mau berkomitmen untuk memanfaatkan tiga modal yang PNM berikan secara maksimal, tentu usaha bisa semakin lancar dan skalanya ikut membesar,” jelas Arief. 

Tiga modal yang PNM berikan yaitu modal finansial berupa uang untuk usaha, modal finansial berupa pelatihan dan pendampingan serta modal sosial untuk bersama-sama membangun jejaring dan bertukar ide antar sesama anggota. PNM sebagai lembaga jasa keuangan non-bank fokus pada pemberdayaan nasabah binaannya. 

Pemberdayaan diarahkan pada peningkatan kesejahteraan nasabah terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan efek yang berlipat terhadap pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan. Di PNM melalui program Mekaar pembiayaan kepada nasabah ultra mikro dilakukan secara berkelompok bersamaan dengan pendampingan berkelanjutan. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement