Senin 12 Feb 2024 16:17 WIB

Komposisi Dana Murah BTN Naik Jadi 53,7 Persen pada 2023

Rasio CASA BTN tumbuh baik.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjadi salah satu pembicara dalam diskusi Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (7/2/2024). BTN optimistis sektor properti khususnya perumahan tetap akan tumbuh double digit seiring jumlah pernikahan baru yang tetap tinggi mencapai 800.000 sampai 1,2 juta pernikahan baru setiap tahunnya. Tahun 2024, Bank BTN menargetkan terus mengembangkan program kepemilikan hunian terjangkau untuk mendukung program perumahan nasional.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjadi salah satu pembicara dalam diskusi Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (7/2/2024). BTN optimistis sektor properti khususnya perumahan tetap akan tumbuh double digit seiring jumlah pernikahan baru yang tetap tinggi mencapai 800.000 sampai 1,2 juta pernikahan baru setiap tahunnya. Tahun 2024, Bank BTN menargetkan terus mengembangkan program kepemilikan hunian terjangkau untuk mendukung program perumahan nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat komposisi dana murah atau current account savings account (CASA) meningkat menjadi 53,7 persen pada tahun 2023 dibandingkan sebelumnya sebesar 48,5 persen pada 2022.

"Rasio CASA BTN tumbuh baik. Walaupun dibanding bank-bank Himbara lain masih lebih kecil, tapi trennya terus mengalami peningkatan. Di akhir tahun 2023, CASA rasio kami menjadi 53,7 persen," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (12/2/2024).

Baca Juga

Total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BTN pada tahun 2023 sebesar Rp 349,93 triliun atau naik 8,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, kontribusi dana murah mencapai Rp 188 triliun atau naik 20,4 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 156 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan signifikan dana murah berupa giro dan tabungan di BTN terlihat selama lima tahun terakhir. Porsi dana murah BTN masih berada di level 43,4 persen pada 2019, kemudian menanjak menuju 48,5 persen pada 2022.

Menurut BTN, kenaikan dana murah turut ditopang oleh transformasi digital banking terutama pada aplikasi "BTN Mobile". BTN mencatat, jumlah pengguna "BTN Mobile" mencapai 2,7 juta hingga akhir 2023.

Transaksi di BTN Mobile yang melesat turut mendongkrak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya atau fee based income. Pada tahun 2023, fee based income BTN naik 60,1 persen menjadi Rp 3,2 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2 triliun.

Sementara itu, BTN juga mencatat kinerja positif dari sisi kredit dan pembiayaan. Perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 333,69 triliun atau naik 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan total penyaluran kredit serta perolehan DPK, secara keseluruhan, BTN mampu membukukan total aset sebesar Rp 439 triliun sepanjang tahun 2023 atau meningkat 9,1 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 402 triliun.

"Tahun 2023 merupakan tahun di mana bank BTN mengeksekusi sejumlah transformasi bisnis dengan cukup baik. Sehingga tahun ini banyak pencapaian yang berhasil kami raih," kata Nixon.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement