Jumat 02 Feb 2024 20:54 WIB

Ahok Mundur dari Pertamina, Ini Respons Kementerian BUMN 

Hal yang dilakukan Ahok juga telah dilakukan sejumlah komisaris BUMN lain.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Foto: Republika/ Muhammad Nursyamsi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerima surat pengunduran diri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

"Surat pengunduran diri sudah sampai sama kami. Jadi, kita terima kasih kepada Pak Basuki atau Pak Ahok karena sudah memberikan surat pengunduran diri," ujar Arya di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Baca Juga

Arya menyampaikan, hal yang dilakukan Ahok juga telah dilakukan sejumlah komisaris BUMN lain seperti Abdee Slank dari Komisaris Telkom dan Arief Rosyid dari Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI). Arya mengatakan, Ahok dan komisaris lain yang mengundurkan diri karena ingin terlibat dalam kampanye mendukung capres dan cawapres.

"Ini juga sama seperti komisaris lainnya yang juga sudah melakukan pengunduran diri karena terlibat dalam kampanye seperti Arief Rosyid, Abdee dari Telkom, semua sudah melakukan pengunduran diri. Bagi kita, terima kasih karena mereka sudah menyerahkan surat pengunduran diri karena terlibat dalam kampanye," kata Arya.

Sebelumnya, Ahok resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Surat penyerahan dirinya diserahkan pada 2 Februari 2024.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)," ujar Ahok melalui keterangan yang diunggahnya di media sosial, Jumat (2/2/2024).

Ahok memilih mundur dari Komut Pertamina karena ingin mendukung dan terlibat dalam kampanye pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," kata Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement