Selasa 30 Jan 2024 22:03 WIB

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Kelas Bawah pada Awal Tahun

Di luar agenda politik, bansos membantu konsumsi masyarakat di tengah kenaikan harga.

Warga menunjukkan uang bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Desa Dutohe, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (27/12/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Warga menunjukkan uang bantuan langsung tunai (BLT) El Nino di Desa Dutohe, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (27/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom dari The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah mengemukakan, bantuan sosial (bansos) pada awal tahun dibutuhkan oleh masyarakat kelas bawah yang sedang menghadapi kenaikan harga bahan pangan akibat fenomena El Nino.

"Di luar agenda politik, tentunya penyaluran bansos membantu konsumsi masyarakat di tengah beberapa harga yang naik akibat dampak cuaca," kata Rusli, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Ia menyampaikan, pada awal tahun para petani juga mulai menanam karena wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan setelah menghadapi kekeringan akibat El Nino.  Pada masa tanam, para petani kecil membutuhkan bantuan sosial tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan usaha pertanian.

Kendati demikian, Rusli mengatakan, pemerintah harus memastikan penyaluran bansos tepat sasaran agar bantuan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat kelas menengah bawah. "Validasi data penerima perlu ketelitian agar tidak menimbulkan masalah di lapangan," kata dia.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pelaksanaan program bantuan sosial sudah dibahas bersama DPR dan disahkan.

"Bansos adalah instrumen dalam APBN, yang telah dibahas bersama DPR dan disahkan menjadi Undang-Undang (UU) sebagai instrumen negara," kata Sri Mulyani.

Pemerintah menyalurkan bantuan sosial melalui beberapa program, antara lain Program Keluarga Harapan dengan jumlah sasaran 9,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM, dan bantuan langsung tunai (BLT) El Nino untuk 18,6 juta KPM. Selain itu, pemerintah memberikan bantuan pangan, kredit usaha rakyat, serta subsidi BBM dan listrik.

Menanggapi pemberian bansos yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada masa kampanye untuk pemilihan umum 2024, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana sebelumnya menyampaikan bahwa itu merupakan bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk menghadapi situasi tertentu. "Saat ini kita berhadapan dengan fenomena El Nino. Fenomena El Nino ini menimbulkan dampak di mana musim tanam dan juga musim panen akan bergeser," katanya.

Ia mengatakan, kondisi yang demikian ditambah kenaikan harga beberapa komoditas pangan membuat warga kesulitan memperoleh bahan pangan pokok. "Situasi itu menimbulkan beban bagi masyarakat dan salah satu cara untuk merespons persoalan itu dengan membagikan bansos," kata Ari.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement