Kamis 25 Jan 2024 06:52 WIB

Ini Daftar Rekomendasi Saham yang Bisa Jadi Pilihan

Lima saham blue chips terbesar di Indonesia yaitu BBCA, BREN, BBRI, BYAN, BMRI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy saat menjelaskan prospek market 2024 dalam acara Media Day: January 2024 - Capital Market in 2024: Towards Bright Possibilities di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Foto: Republiika/Rahayu Subekti
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy saat menjelaskan prospek market 2024 dalam acara Media Day: January 2024 - Capital Market in 2024: Towards Bright Possibilities di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pasar saham akan menguat pada semester II 2024. Sejumlah saham bisa menjadi pilihan bagi para investor pada tahun ini. 

“Dengan optimisme pasar saham tersebut, lanjutnya, saham-saham yang dapat menjadi pilihan adalah BBCA, BBRI, ACES, MAPI, TLKM, ISAT, dan ASII,” kata Head of Research Mirae Asset Robertus Hardy di Jakarta, Rabu (24/1/2024). 

Baca Juga

Robert menjelaskan, total kapitalisasi pasar saham lima emiten terbesar di pasar saham Indonesia sangatlah kecil dibanding pasar saham Asia lain. Terutama  seperti Korea Selatan, Jepang, dan India.

Lima saham blue chips terbesar di Indonesia yaitu BBCA, BREN, BBRI, BYAN, BMRI namun hanya sekitar 273 miliar dolar AS.

“Masih jauh di bawah lima perusahaan terbesar di bursa Korea Selatan, Jepang, dan India yaitu 628 miliar dolar AS, 672 miliar dolar AS, dan 691 miliar dolar AS,” jelas Robertus. 

Meskipun begitu, Robertus menuturkan peningkatan minat investasi publik di pasar saham tahun ini didukung optimisme prediksi pasar saham yang akan menguat pada semester II 2024. Khususnya dengan dukungan dari saham-saham unggulan atau blue chips

Selain itu masih ada potensi penurunan suku bunga bank sentral di tingkat global, termasuk BI rate yang terutama disebabkan oleh inflasi yang terkendali dan sudah ada kejelasan hasil pemilu. “Kami masih memprediksi nilai wajar IHSG akan berada pada level 8.100,” ucap Robertus. 

Faktor lainnya yakni investor domestik yang diprediksi masih akan jadi penopang IHSG. Selain itu juga total kapitalisasi saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yang masih kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement