Rabu 24 Jan 2024 17:34 WIB

BRI Fokus Penguatan Produk Transaction Banking di 2024

BRI terus terbuka berkolaborasi dengan Fintech untuk penguatan produk

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup tahun 2023 dengan gemilang. BRI berhasil mencatatkan berbagai capaian positif di sepanjang tahun 2023, baik dari sisi kinerja yang positif, pengakuan dari nasional hingga internasional, serta terus menjalankan perannya sebagai agent of development.
Foto: dok BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menutup tahun 2023 dengan gemilang. BRI berhasil mencatatkan berbagai capaian positif di sepanjang tahun 2023, baik dari sisi kinerja yang positif, pengakuan dari nasional hingga internasional, serta terus menjalankan perannya sebagai agent of development.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk fokus melakukan penguatan produk untuk Transaction Banking pada 2024. VP of Transaction Banking BRI Rudy Automo mengatakan, penguatan produk ini diperlukan mengingat peluang pertumbuhan ekonomi digital yang terus meningkat.

"Kita juga melihat karena pertumbuhan ekonomi digital ini kan cepat sekali ya, mau nggak mau kita juga terdorong bener-bener untuk maju cepat, implementasi harus cepat produk baru. Kalau kita di BRI Transaction Banking khususnya, kita itu fokus ke penguatan produk," ujar Rudi dalam konferensi pers bertema Inklusi Keuangan Dorong Kemajuan Ekonomi 2024 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka Mall Lantai 3 Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Rudi mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia pada 2025 diprediksi mencapai 15 persen atau tiga kali lipat dari pertumbuhan ekonomi saat ini sekitar lima persen. Karena itu, BRI akan memastikan menangkap peluang tersebut dengan penguatan produk produk perbankan.

Hal ini juga kata Rudi relevan dengan pertumbuhan fintech yang masih terbuka untuk bersaing dan berkolaborasi dengan sektor perbankan.

"So saya rasa demand itu akan tetap tinggi, jadi kalau menyambung Mas Jesayas (Ceo Oy Indonesia) bilang fintech mungkin masih relevan, menurut saya tetap relevan sih ke depannya tetap akan relevan. Karena masih banyak yang belum terjangkau yang kita perlu masuk ke mereka gitu ya," ujarnya.

Untuk itu, BRI juga akan terus terbuka berkolaborasi dengan Fintech dalam meningkatkan dan memperkuat produknya. Bahkan, kata Rudi, BRI juga menilai perlu melakukan pendalaman kerja sama dengan partnernya termasuk fintech.

Jika saat ini kerja sama hanya sebatas pembayaran virtual acount (VA) maka terbuka untuk memperdalam kolaborasi.

"Misal tadi disebut dengan adanya cash solution bisa masuk di hari rekening yang sama itu membantu sekal  para merchant untuk uangnya bisa berputar terus. Nah mungkin mereka ke depannya butuh ya skill up bisnisnya saya butuh nih bank di dekat saya, monggo," kata Rudi.

Ke depan, Rudi tidak menutup peluang memperluas kerja sama dengan finteck untuk memudahkan para nasabah BRI maupun masyarakat luas.

"Mungkin dengan tim tim fintech partner kita juga kita bisa liat apa sih yang bisa kita tawarkan ke mereka sehingga tidak sebatas kita kolaborasinya tapi benar benar deep ke masing masing merchant atau user yang membutuhkan sehingga partnership itu bantu mereka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement