Selasa 23 Jan 2024 13:27 WIB

Prakiraan Cuaca BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat di DIY

Hujan diprakirakan dapat disertai kilat ataupun angin kencang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
(ILUSTRASI) Kondisi cuaca.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Potensi hujan sedang-lebat itu diprakirakan pada 23-25 Januari 2024.

Pada 23 Januari ini diperkirakan hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan tengah.

Baca Juga

“Hujan dengan intensitas sedang-lebat diperkirakan terjadi siang hingga sore hari. Untuk itu, waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, Selasa (23/1/2024).

Pada 24 Januari, hujan sedang-lebat diprakirakan berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, Gunungkidul bagian utara, dan Kulon Progo bagian utara. Adapun pada 25 Januari diprediksi berpotensi terjadi di wilayah Sleman bagian utara, Gunungkidul bagian utara, dan Kulon Progo bagian utara.

Warjono menjelaskan, prakiraan kondisi cuaca tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini yang dilakukan BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta. BMKG mengidentifikasi adanya tekanan rendah di sebelah utara Australia, sehingga terbentuk pola angin baratan (Monsun Asia) yang mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya.

“Sehingga (angin) yang bertiup dari arah barat daya–barat laut dengan kecepatan berkisar 20–40 kilometer per jam,” kata Warjono.

Menurut Warjono, potensi pertumbuhan awan hujan juga dapat terjadi di wilayah DIY bagian selatan pada pagi hari dan utara pada siang-malam hari. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di kuadran 5, didukung adanya pertemuan arus angin di wilayah Jawa.

“Serta hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5–5,5 kilometer (level 850-500 mb) berkisar antara 40–95 persen (cukup basah),” kata Warjono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement